Kutukan Juara Bertahan Piala Dunia, Benarkah Mereka Kesulitan Lolos Babak Grup di Edisi Selanjutnya?

Kutukan Juara Bertahan Piala Dunia, Benarkah Mereka Kesulitan Lolos Babak Grup di Edisi Selanjutnya?

Timnas Spanyol yang gagal di babak grup Piala Dunia edisi 2014, setelah memenangkannya di edisi sebelumnya. Foto: dok/ist.--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Sepakbola, olahraga yang menyajikan drama, kegembiraan, dan terkadang, mitos yang menyelimuti kejutan tak terduga.

Salah satu mitos yang sering kali menjadi bahan obrolan di dunia sepakbola adalah tentang juara bertahan Piala Dunia yang diyakini akan menghadapi kesulitan lolos dari babak grup di edisi selanjutnya.

Mitos yang Menyelimuti Juara Bertahan

Seiring berjalannya waktu, mitos ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari percakapan sepakbola.

Beberapa pendukung sepakbola meyakini bahwa juara bertahan Piala Dunia harus berhadapan dengan semacam "kutukan" yang membuat mereka kesulitan mengulangi keberhasilan di turnamen berikutnya.

BACA JUGA:Gelar Deklarasi Mura Zero Knalpot Brong untuk Wujudkan Lalu Lintas Aman dan Bebas Gangguan di Sumatera Selatan

Pertanyaannya, benarkah mitos ini memiliki dasar atau hanya sekadar cerita belaka?

Sejarah Mencatat Kejadian Menarik

Sejarah Piala Dunia menyajikan beberapa contoh menarik terkait dengan mitos ini. 

Tim-tim besar yang pada satu tahun mengangkat trofi bergengsi kemudian terkesan sulit melanjutkan perjalanan mereka di edisi berikutnya.

Sebagai contoh adalah Italia yang menjadi jawara Piala Dunia edisi 2006, sayangnya Gli Azzuri gagal di edisi 2010.

BACA JUGA:Hujan Lebat Intai Sumsel Sepekan Mendatang

Kemudian ada Spanyol, juara edisi 2010 yang gagal lolos di edisi berikutnya yakni 2014.

Jerman yang merupakan juara di tahun tersebut, menambah rekor kutukan ini setelah gagal melaju ke babak knock-out di 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: