Menelisik Sejarah dan Misteri Pulau Kemaro Palembang, Tenyata Faktanya Begini

Menelisik Sejarah dan Misteri Pulau Kemaro Palembang, Tenyata Faktanya Begini

Menelisik Sejarah dan Misteri Pulau Kemaro Palembang, Tenyata Faktanya Begini--

BACA JUGA:3 Cara Menjelajahi Kota Saranjana, Misteri dan Daya Tarik Wilayah Gaib yang Memikat

"Temuan pecahan keramik tersebut ditemukan pada areal setelah Bungalow sampai ujung timur Pulau Kemaro," ujarnya.

Berdasarkan pertanggalan relatif dari pecahan keramik dapat diketahui bahwa Pulau Kemaro mulai digunakan sejak masa Keraton Kuto Gawang sampai masa kolonial Belanda. 

Tidak hanya keramik, juga ditemukan pecahan tembikar, botol-botol kaca utuh, pecahan botol, umpak tiang bangunan, pecahan bata, spesi, pecahan genting, pecahan ubin dan pecahan wastafel. 

Temuan paling terbaru adalah pada bagian barat laut dari pulau ini, tim survei menemukan bunker, landasan meriam dan dermaga dari masa pendudukan Jepang. 

BACA JUGA:Bikin Melongo, Peta Kota Saranjana Sudah Ada di Google Maps?, Yuk Cek Sekarang Juga! Begini Caranya

Balar Sumsel menyimpulkan bahwa berdasarkan temuan arkeologis di atas dan sumber-sumber sejarah, untuk sementara dapat diduga Pulau Kemaro telah dihuni manusia sejak abad ke-17 sampai masa kemerdekaan. 

2. Temuan Tanggal Pembuatan Bungker Jepang di Pulau Kemaro

Setelah penelusuran tersebut, giliran rombongan Sahabat Cagar Budaya (SCB) Palembang yang melihat dan mempelajari kembali penemuan-penemuan tersebut, kemarin Sabtu (3/4/2021).

Sekitar 63 orang rombongan SCB berangkat dari Dermaga Intirub menuju Pulau Kemaro bagian, tempat ditemukan dugaan bunker, keramik, dan tinggalan lainnya baru-baru ini.

BACA JUGA:Sahabat Nabi Muhammad SAW: Kekayaan dan Kebijaksanaan Derma Mereka, Begini Kisahnya!

Sesampai di Bungalow yang dibangun oleh pemerintah Kota Palembang, para peserta diajak berjalan sekitar 640 meter untuk sampai ke titik penemuan.

Kondisi jalan masih berlumpur karena sedang adanya pembangunan tanggul, sebagian jalan juga berakar dan banyak sampah yang sudah lama.

Selebihnya, rombongan melewati perkebunan warga hingga titik penemuan bungker.

Ternyata sebagian kawasan perkebunan dan semak-semak sudah dibersihkan, sehingga memudahkan peserta SCB melewati jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: