Sejarah Dunia Medis, Kisah Pemburu Lintah yang Sanggup Mengorbankan Kakinya

Sejarah Dunia Medis, Kisah Pemburu Lintah yang Sanggup Mengorbankan Kakinya

Pengumpul lintah.--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Ketika membahas pekerjaan mengerikan di masa lalu, pengumpulan lintah seringkali muncul sebagai salah satu yang paling menakutkan.

Meskipun terdengar mengerikan, profesi ini pernah populer pada abad ke-19.

Penggunaan lintah sebagai metode pengobatan saat ini mungkin tampak aneh dan menakutkan, tetapi pada masa lalu, lintah memiliki peran krusial dalam berbagai pengobatan penyakit.

Jejak sejarah penggunaan lintah dalam bidang medis dapat ditelusuri hingga zaman Mesir kuno, di mana makhluk penghisap darah kecil ini dianggap sebagai elemen penting dalam dunia medis.

BACA JUGA:Lagi! La Masia Kembali Keluarkan Pemain Muda Berbakat

Menggali Lebih Dalam dalam Pengobatan Lintah dalam Sejarah Kedokteran

Meskipun praktik pengobatan dengan lintah telah ada sejak zaman kuno, penggunaannya mencapai puncak popularitas di berbagai wilayah Eropa dan Amerika Utara pada awal abad ke-19.

Sebagian besar popularitas lintah selama periode ini dapat dihubungkan dengan teori yang dikemukakan oleh François Joseph Victor Broussais, seorang dokter Prancis.

Broussais meyakini bahwa kesehatan dan penyakit berada pada ujung yang berlawanan dalam suatu kontinum.

"Bagi Broussais, ketika proses fisiologis normal terganggu, peradangan terjadi, yang pada akhirnya memunculkan penyakit," kata Jessica Martucci, seorang doktor sejarah dan sosiologi sains di University of Pennsylvania.

BACA JUGA:Banyak yang Tak Diketahui, Ini 7 Miteri Kota Tua! Ada Apa?

"Iritasi pada saluran pencernaan, menurut Broussais, memicu peradangan yang dapat mengakibatkan penyakit di berbagai bagian tubuh.

Jika semua penyakit berasal dari akar yang sama, menurutnya, maka semua pengobatan dapat disederhanakan menjadi metode yang sama: mengeluarkan darah, terutama dengan lintah," tambahnya.

Potret François Joseph Victor Broussais, sekitar tahun 1817, yang digambar oleh litografer Nicolas-Eustache Maurin, telah memberikan wajah pada pemikiran ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: