Legenda Kampung Pujung | Kisah Cinta dan Kutukan, Cerita Rakyat Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan
ILUSTRASI--
TANJUNG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Di Kecamatan Bintang Ara, Kabupaten Tabalong, terdapat sebuah kampung yang dikenal sebagai Kampung Pujung.
Kampung ini memiliki cerita legenda yang begitu kuat, yang menggambarkan kisah cinta, kutukan, dan perubahan tak terduga dalam kehidupan manusia.
Di pinggiran Kampung Pujung, berdiri sebuah patung batu yang menjadi saksi bisu dari cerita ini, patung yang bentuknya menyerupai alat kelamin pria, yang konon merupakan alat kelamin Pujung.
Sebelum Kerajaan Banjar berdiri, terdapat dua kerajaan Dayak yang bernama Kerajaan Nan Sarunai dan Kerajaan Tanjung Puri.
BACA JUGA:Legenda Gunung Batu Bangkai di Loksado, Cerita Rakyat Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan
Kerajaan Tanjung Puri dipimpin oleh seorang raja bijak, yang didampingi oleh seorang patih yang arif, tangkas, dan cerdas, bernama Mahapatih Mahe.
Mahapatih Mahe, yang berdarah Melayu, hidup bahagia dengan istri dari keturunan Raja Nan Sarunai, dan mereka memiliki anak laki-laki dan Putri Tunjung Sari.
Putri Tunjung Sari, seorang gadis yang cantik, bersahaja, dan berbakat, menjadi pujaan hati banyak pria.
Dia pandai menari dan menyanyi, dan pada setiap panen raya, dia dan teman-temannya memeriahkan pesta dengan tarian tradisional yang disebut kurung-kurung dan gintur.
Namun, satu pertemuan khusus dengan seorang pria bernama Pujung mengubah segalanya.
Pujung adalah putra seorang saudagar kaya di seberang sungai dari Kerajaan Tanjung Puri.
Dia memiliki kekuatan luar biasa dan bakat dalam seni, tetapi juga sifat yang tidak sabaran.
Saat mereka bertemu dalam sebuah pesta rakyat, Pujung dan Putri Tunjung Sari dipasangkan untuk menari bersama, dan perasaan cinta pun tumbuh di antara mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: