Cerita Rakyat Bireuen: Legenda Paya Nie, Ketika Tanah Kering Berubah Menjadi Rawabendungan

BIREUEN, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Paya Nie, adalah salah satu waduk alami yang terletak di Kecamatan Kuta Blang, BIREUEN, Nangroe Aceh Darusalam.

Paya Nie adalah sebuah tempat yang penuh dengan sejarah dan legenda yang diwariskan dari generasi ke generasi. 

Salah satu cerita terkenal yang mengisahkan Paya Nie adalah kisah tentang seorang perempuan tua yang bijaksana, Cut Nie, dan putri bungsunya, Putroe Nie. 

Kisah ini telah menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya lokal, dan inilah ceritanya.

BACA JUGA:Kisah Misteri di Balik Kuburan Keramat di Geumpang, Meulaboh

Kisah dimulai dengan seorang perempuan tua yang dihormati di tengah pulau. 

Namanya adalah Cut Nie, dan dia memiliki tujuh orang anak. Suaminya telah meninggal lama, dan dia tinggal di sebuah rumah yang dilengkapi dengan berbagai peralatan rumah tangga. 

Hidupnya adalah tentang membesarkan anak-anaknya, dengan Putroe Nie menjadi putri bungsu satu-satunya yang masih tinggal bersamanya.

Sebelum kelahiran Putroe Nie, Cut Nie berjanji akan menjaga dan mempersiapkan putrinya untuk menikah dengan seorang pria tampan dari pulau seberang dengan sangat telaten. 

BACA JUGA:Legenda Pucok Krueng di Aceh Barat Daya

Namun, ada syarat yang harus diikuti Putroe Nie, yaitu tidak turun dari rumah untuk urusan apa pun, agar tidak tergoda oleh dunia luar.

Ketika Cut Nie pergi mencari bahan untuk persiapan pernikahan putrinya, dia meminta sang putri untuk tidak turun dari rumah. 

Namun, ketika hujan mulai turun, Putroe memutuskan untuk mengumpulkan padi yang sudah dijemur agar tidak basah. Inilah yang menjadi awal dari musibah.

Saat Putroe menginjakkan kaki di tanah, tiba-tiba tanah tersebut berubah menjadi lumpur, dan hujan deras serta petir melanda. 

Sumber: