Legenda Air Terjun Mandin Tangkaramin, Manggu Masak Batu Berdarah

Legenda Air Terjun Mandin Tangkaramin, Manggu Masak Batu Berdarah

Legenda Air Terjun Mandin Tangkaramin, Manggu Masak Batu Berdarah--

BACA JUGA:Cerita Fabel, Keindahan Kerendahan Hati dan Persahabatan Seekor Ayam dan Burung Elang

Namun, Bujang Kuratauan dan ayahnya mengetahui rencana balas dendam tersebut dan segera mengatur siasat. 

Mereka menyalakan obor dan berlari dengan obor-obor tersebut dalam gelap. 

Lalu, mereka membuang semua obor ke dasar sungai Mandin Tangkaramin.

Keluarga Bujang Alai yang penuh kemarahan berlari mengejar obor-obor tersebut tanpa tahu di mana obor tersebut berada. 

BACA JUGA:Asal-usul Tebing Peninjauan: Legenda Kerajaan di Kecamatan Rawas Ulu, Sumatera Selatan

Sayangnya, akibat terburu-buru dan kurangnya penerangan, keluarga Bujang Alai dan para pengikutnya jatuh ke dasar sungai, menghantam bebatuan tajam.

Akibatnya, tubuh mereka terluka, dan cucuran darah mereka membuat semua batu di air terjun berwarna merah. 

Hingga saat ini, masyarakat sekitar masih mempercayai bahwa bongkahan batu besar berwarna merah tersebut merupakan batu yang terkena darah keluarga Bujang Alai. 

Mereka menyebutnya Manggu Masak, dan batu ini menjadi penanda sejarah dalam legenda yang mengingatkan akan konsekuensi pertumpahan darah dan sikap angkuh yang merugikan. 

BACA JUGA:Kisah Awang Sukma dan Telaga Bidadari | Cerita Rakyat Kalimantan Selatan

Air terjun Mandin Tangkaramin dan Manggu Masak adalah saksi bisu dari cerita ini, yang terus dikenang oleh masyarakat Kalimantan Selatan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: