Legenda Terbentuknya Pulau Weh dan Kota Radja | Cerita Rakyat Aceh

Legenda Terbentuknya Pulau Weh dan Kota Radja | Cerita Rakyat Aceh

Pulau Weh.-Istimewa/Internet.-

BANDA ACEH, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pada masa yang sudah lama berlalu, saat pulau Andalas masih terbagi menjadi dua pulau, yaitu pulau bagian timur dan pulau bagian barat, sebuah selat sempit memisahkan keduanya. 

Selat tersebut dijaga oleh seekor naga bernama Sabang. Pada masa itu, dua kerajaan berdiri di kedua pulau tersebut, yaitu Kerajaan Daru yang dipimpin oleh Sultan Daru di pulau timur dan Kerajaan Alam yang dipimpin oleh Sultan Alam di pulau barat. 

Sultan Alam adalah seorang penguasa yang adil, bijaksana, dan mahir dalam berdagang, sehingga Kerajaan Alam berkembang menjadi kerajaan yang makmur dan maju.

Di sisi lain, Sultan Daru adalah penguasa yang kejam dan suka merampok kapal-kapal saudagar yang melintasi perairannya. 

BACA JUGA:Fenomena Hujan Darah dalam Perspektif Al-Quran, Hujan Katak dan Hujan Darah, Kisah dalam Al-Quran

Ia iri terhadap Sultan Alam yang bijaksana dan makmur. 

Sultan Daru sering mencoba menyerang Kerajaan Alam, tetapi usahanya selalu digagalkan oleh Naga Sabang, penjaga selat Barisan.

Suatu hari, Sultan Daru memanggil penasehatnya, Tuanku Gurka, dan memerintahkannya untuk mencari seseorang yang dapat mengalahkan Naga Sabang. 

Sultan Daru tidak peduli bahwa menyatunya kedua pulau akan mengakibatkan bencana. 

BACA JUGA:Cerita Rakyat Kalimantan Selatan: Legenda Ular Dandaung dan Putri Raja

Tuanku Gurka menjelaskan bahwa hanya dua raksasa, Seulawah Agam dan Seulawah Inong, memiliki kekuatan untuk melawan naga tersebut.

Kedua raksasa tersebut datang dan bersedia bertarung melawan Naga Sabang. 

Ketika Naga Sabang mendengar kabar ini, ia merasa sedih dan segera menghadap Sultan Alam. 

Naga Sabang menjelaskan bahwa jika dia mati, kedua pulau akan menyatu, menyebabkan gempa dan gelombang besar yang menghancurkan segalanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: