Penemuan Menakjubkan, 2.000 Koin Emas Kuno di Dasar Laut Caesarea

Istimewa/internet --
Namun, Faver dan timnya memahami bahwa ada badai yang akan datang dan gelombang setinggi 10 meter, sehingga mereka berargumen bahwa jika koin-koin ini tidak diambil sekarang, mungkin tidak akan pernah terlihat lagi.
Kerja sama antara penyelam dan IAA menghasilkan lebih dari 2.000 koin emas yang terbuat dari emas murni 24 karat dengan tingkat kemurnian 95 persen.
Kondisi baik koin-koin ini adalah hasil dari terkuburnya mereka di dalam suhu hangat perairan Mediterania selama sekitar 1.000 tahun.
Harta karun ini tidak hanya menjadi penemuan berharga dalam hal nilai materi, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang sejarah yang terlupakan.
Mereka membuka jendela ke masa lalu Caesarea yang kaya, yang selama ini hanya dikenal sebagai reruntuhan Romawi Kuno.
Ketika kita berdiri di depan pelabuhan berbentuk bulan sabit dekat lengkungan akuaduk, kita bisa membayangkan bagaimana kota ini, pada masa Herodes yang Agung, berkembang pesat dengan dermaga bawah laut, hippodrome, dan amfiteater megah yang mampu menampung ribuan penonton.
Caesarea juga pernah menjadi ibu kota provinsi Romawi Kuno, Judea, dan rumah bagi beberapa gubernur Romawi termasuk Pontius Pilatus yang berkuasa pada masa Yesus Kristus.
Bahkan ketika Yerusalem dihancurkan selama pemberontakan Yahudi, Caesarea tetap menjadi pusat politik dan ekonomi di kawasan tersebut.
Namun, catatan sejarah tentang Caesarea mulai kabur setelah penjajahan Muslim pada tahun 640 M.
BACA JUGA:WOW! ADA PENJAGA GAIBNYA, Situs Gunung Padang Piramida Tertua di Indonesia Menyimpan Sejuta Misteri
Hingga saat penemuan koin emas ini, banyak yang percaya bahwa Caesarea telah mundur menjadi desa nelayan kecil pada akhir abad ke-19.
Namun, koin-koin ini mengubah pandangan tersebut. Mereka menunjukkan bahwa Caesarea tetap menjadi pusat perdagangan saat berada di bawah kekuasaan Dinasti Islam Fatimid.
Koin-koin tersebut menampilkan tulisan Arab dan diproduksi selama masa pemerintahan Kalifah al-Hakim dan anaknya, al-Zahir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: