Pulau Galang di Mana? Antara Sejarah, Kontroversi, dan Keindahan Alam yang Menawan

Kampung Vietnam di Pulau Galang, Kepulauan Riau.-Istimewa/Internet.-
BACA JUGA:Nggak Habis Pikir, Benarkah Situs Megalitikum Gunung Padang di Bangun Zaman Nabi Ibrahim?
Kamp Pengungsi yang sering juga dikenal sebagai Kamp Sinam memiliki luas 16 kilometer persegi dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk kantor administrasi, rumah sakit, sekolah, gereja, pemakaman, penjara, dan banyak lagi.
Kehidupan di sana berjalan lancar pada awalnya, tetapi situasinya memburuk ketika jumlah pengungsi yang datang melebihi perkiraan UNHCR.
Negara-negara tujuan mulai menolak untuk menerima lebih banyak pengungsi, menciptakan masalah dan kesulitan hidup di kamp pengungsian.
UNHCR kemudian harus memilih siapa yang dianggap sebagai pengungsi dan siapa yang merupakan imigran ekonomi.
BACA JUGA:Misteri Mitos Bunga Sandar Nyawa (Edelweiss) di Gunung Rinjani
Mereka yang tidak bisa dikategorikan sebagai pengungsi tidak dapat direpatriasi, dan sebagian dari mereka tetap tinggal di kamp pengungsian sementara sebagian lainnya dipulangkan ke Vietnam.
Selain masa depan yang tidak pasti, kehidupan para pengungsi di Pulau Galang juga diwarnai oleh berbagai penderitaan.
Laporan-laporan mencatat praktek-praktek kejahatan seperti penganiayaan, pemerkosaan, dan penyuapan yang dilakukan baik oleh sesama pengungsi maupun oleh penjaga setempat.
Kondisi ini mendorong beberapa pengungsi untuk mengakhiri hidup mereka dengan bunuh diri.
BACA JUGA:Misteri Gunung Tambora: Mitos, Legenda dan Dampak Letusan Dahsyatnya
Puncaknya terjadi pada tahun 1994, ketika pengungsi yang putus asa melakukan mogok makan untuk menuntut kejelasan nasib mereka.
Akhirnya, pada September 1996, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menutup Kamp Pengungsi Pulau Galang setelah jumlah kematian mencapai angka yang mengkhawatirkan.
Selama rentang waktu dari 1975 hingga 1996, terdapat beberapa kematian tragis akibat bunuh diri dengan berbagai cara, termasuk membakar diri, menggantung diri, atau menggunakan pisau.
Salah satu kasus yang paling mencolok adalah kematian seorang gadis bernama Tinh Nham Loai pada tahun 1985.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: