Misteri Situs Megalitik Arca Manusia Dililit Ular di Desa Tanjung Aro, Pagar Alam Utara

Misteri Situs Megalitik Arca Manusia Dililit Ular di Desa Tanjung Aro, Pagar Alam Utara

Situs Cagar Budaya di Pagaralam.--

PAGARALAM, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Situs Megalitik yang terletak di Desa Tanjung Aro, Kecamatan Pagar Alam Utara, adalah salah satu tempat bersejarah yang penuh misteri di Indonesia.

Situs ini dikenal karena dua arca manusia yang dililit oleh seekor ular besar, sebuah pemandangan yang memukau dan misterius.

Situs ini terkenal karena dua arca manusia yang menjadi pusat perhatian.

Arca tersebut menggambarkan sebuah adegan yang menakjubkan, dengan bagian kepala ular yang memakan kepala seorang manusia, sementara bagian tubuh ular membelit tubuh seorang lainnya. 

BACA JUGA:Jejak Misteri Tongkat Komando Ir. Soekarno: Asal-Usul, Kekuatan Magis, dan Kehilangan yang Mengejutkan

Kejadian ini telah menarik perhatian banyak orang selama berabad-abad.

Selama masa penjajahan Jepang, arca ini menjadi fokus perhatian tentara Jepang. Mereka mengirim puluhan tentara dan menggunakan alat berat dalam upaya untuk mengambil arca ini.

Namun, meskipun usaha keras mereka, arca ini tetap tidak bergeser dari tempatnya. Ini menambah misteri seputar situs ini.

BACA JUGA:Ini Pembahasanya! Gerbang Dunia Lain, Misteri Pantai Karang Bolong dalam Sejarah Kesultanan Banten, Dimana Itu

Setelah upaya penjajah Jepang yang gagal, arca ini tetap berada di tempatnya semula. Saat ini, situs megalitik ini dirawat dan dilestarikan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi. 

Arca ini menjadi bagian dari warisan budaya yang penting bagi masyarakat setempat dan Indonesia pada umumnya.

Selain arca manusia yang dililit ular, situs ini juga memiliki beberapa batu istimewa lainnya. 

BACA JUGA:Legenda Kerajaan Macan Putih Diatas Gunung Raung, Pangerannya Suami Ratu Pantai Selatan? Begini Ceritanya!

Beberapa di antaranya termasuk "batu kompas," "batu menyesui," "batu beraganjal tiga" sebanyak dua buah, "arca musibah," dan arca "orang mendukung anak." Semua batu ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: