Penyelidikan Terperinci, Misteri Pria Eropa yang Mati di Pantai Australia

Penyelidikan Terperinci, Misteri Pria Eropa yang Mati di Pantai Australia

ILUSTRASI.--

Petugas itu mengenali kata itu sebagai bagian dari buku puisi "The Rubaiyat" yang ditulis 900 tahun lalu, oleh seorang penyair dari Persia, bernama Omar Khayyam.

Dua kata itu kemudian menjadi identik dengan nama kasus ini.

Tema puisi Rubaiyat adalah seseorang harus hidup dengan bahagia, dan tidak menyesalinya ketika berakhir. 

Kata "Taman Shud" dapat ditemukan pada akhir buku puisi tersebut, yang berarti "Selesai".

BACA JUGA:Penemuan Spektakuler! Dua Rumah Kuno Berusia 1500 Tahun di Hutan Yucatan Meksiko, Layak Disebut Istana Megah

Polisi lalu mengarahkan petugasnya untuk mencari buku Rubaiyat dengan halaman akhir yang hilang.

Kemudian, apa yang dicari muncul juga. Liputan media yang luas membawa satu petunjuk baru.

Seorang dokter yang tinggal di Glenelg datang ke polisi, dan menyerahkan buku The Rubaiyat karangan Omar Khayyam. Halaman terakhir buku itu hilang.

Polisi segera melakukan pengujian mikroskopis, dan menemukan bahwa potongan kertas yang ditemukan di saku pria tersebut memang berasal dari buku tersebut.

BACA JUGA:Asal Mula Dewi Kadita! di kenal Nyi Roro kidul, Korbankan Dirinya Demi Selamatkan Kerajaan dan Rakyat

Namun, petunjuk berharga ini tidak memberikan jawaban apapun, karena dokter tersebut menemukan buku itu tergeletak di kursi depan mobilnya yang sedang diparkir di halaman rumahnya, pada tanggal 30 November. Kasus ini menjadi gelap kembali.

Namun, paling tidak, polisi memegang buku yang mungkin bisa menjadi petunjuk.

Empat baris kode yang aneh

Ketika buku ini diteliti, polisi menemukan adanya empat baris tanda yang dibuat dengan pensil di belakang buku tersebut.

Namun, penemuan ini kembali membingungkan polisi, karena empat baris kata ini hanya berupa deretan kata yang tidak berarti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: