Legenda Pulau Galang, Kisah Lancang, Lanun, dan Kemenangan Raja Kecil dari Pagaruyung

Legenda Pulau Galang: Kisah Lancang, Lanun, dan Kemenangan Raja Kecil dari Pagaruyung

BATAM, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pulau Galang adalah salah satu dari gugusan 3 pulau besar di BATAM, Kepulauan Riau, yakni Pulau BATAM, Pulau Rempang, dan Pulau Galang.

Ketiga pulau besar tersebut dihubungkan oleh 6 jembatan yakni Jembatan Barelang.

Adapun nama-nama jembatan itu antara lain, Jembatan Tengku Fisabilillah (Jembatan I/Jembatan Barelang) yang merupakan jembatan terbesar dan terpanjang, 

BACA JUGA:Desa Trunyan, Tradisi Pemakaman Unik di Tengah Kengerian

Kemudian Jembatan Nara Singa (Jembatan II), Jembatan Raja Ali Haji (Jembatan III), Jembatan Sultan Zainal Abidin (Jembatan IV), Jembatan Tuanku Tambusai (Jembatan V), dan Jembatan Raja Kecik (Jembatan VI).

Sama dengan wilayah-wilayah lain di Nusantara, Pulau Galang yang terletak di depan Tanjung Pengapit, juga memiliki cerita rakyat yang kaya akan makna dan sejarah yang menarik. 

Dalam cerita rakyat yang beredar di masyarakat sekitar, Galang memiliki arti yang bermakna "landasan." Pulau ini terkenal dengan potensi kayu seraya, yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan perahu berkualitas tinggi.

Abad ke-16, Sultan Malaka yang menjadi penguasa Pulau Galang, memerintahkan pembuatan lancang, sebuah bahtera raja. 

BACA JUGA:Misteri Kuburan Trunyan, Tradisi Pemakaman Unik yang Mengejutkan di Bali dengan Deretan Tengkorak

Pasukan raja Malaka tiba di Pulau Galang, yang dipenuhi pohon seraya yang ideal untuk pembuatan kapal. 

Namun, cerita mencatat kedatangan seorang penduduk setempat bernama "Canang" yang diusir oleh para pembuat kapal. 

Canang bersumpah bahwa "lancang" itu tidak akan turun ke laut, dan sumpahnya terbukti benar.

Untuk melanjutkan pembuatan lancang, diperlukan landasan berupa tujuh wanita yang sedang hamil anak pertama. 

Sumber: