Sejarah, Budaya, dan Peranan Suku Carthage dalam Peradaban Kuno

Sejarah, Budaya, dan Peranan Suku Carthage dalam Peradaban Kuno

--

BACA JUGA:Misteri Makhluk Bersayap di Pantai Kuta, Penghuni Tak Terlihat yang Mengintai

Persaingan ekonomi dan geopolitik antara kedua kekuatan ini memicu konflik yang panjang dan merusak.

Suku Carthage memiliki budaya yang kaya. Mereka menganut agama politeisme dan memiliki berbagai dewa dan dewi yang mereka sembah.

Salah satu dewa yang terkenal adalah Baal Hammon, yang dipuja dengan tarian dan ritual-ritual khusus.

Carthage juga memiliki sistem hukum yang maju dan masyarakat stratifikasi dengan kelas sosial yang berbeda.

BACA JUGA:10 Tempat Angker di Sukabumi, Ada Pintu Gaib Kerajaan Nyi Roro Kidul sampai Ada Jalan Selalu Minta Tumbal

Sayangnya, pada tahun 146 SM, kota Carthage dihancurkan oleh Romawi setelah kemenangan dalam Perang Punik Ketiga.

Kota ini dihancurkan habis-habisan dan rakyat Carthage dijual sebagai budak.

Ini menandai akhir dari peran suku Carthage dalam sejarah.

Suku Carthage adalah salah satu kelompok etnis yang memainkan peran penting dalam sejarah kuno.

BACA JUGA:Misteri 4 Suku Pedalaman di Dunia yang Dihuni oleh Wanita Cantik, Ada Khas Mongol yang Memukau

Meskipun mereka tidak lagi ada, warisan budaya, ekonomi, dan konflik dengan Romawi masih menjadi bagian penting dari sejarah peradaban kuno yang menarik untuk dipelajari. (Pad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: