Mojang Bandung Cantik Mengamuk Seperti Harimau Betina Terluka di Masa Revolusi
Monumen Laswi Bandung.-ISTIMEWA-
Mojang Bandung Cantik Mengamuk Seperti Harimau Betina Terluka di Masa Revolusi
BANDUNG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pada pagi tahun 1946, di Markas Panglima Divisi Siliwangi, Bandung, terjadi peristiwa yang mengguncangkan banyak orang.
Seorang perempuan muda, Susilawati, datang menunggang kuda dengan sebuah bungkusan yang berisi kepala seorang perwira Gurkha.
Tindakan berani ini menjadi pemicu perubahan pandangan terhadap peran Laskar Wanita Indonesia (Laswi) dalam medan perang.
BACA JUGA:Mojang Bandung yang Menggetarkan Penjajah, Kisah Maung Bikang Berani Duel dengan Tentara Gurkha
Perjuangan dan ketekunan Laskar Wanita Indonesia (Laswi) terungkap dalam kisah dua pahlawan, Susilawati dan Willy Sukirman.
Dalam pertempuran melawan pasukan Gurkha, mereka membuktikan keteguhan dan keberanian. Willy Sukirman, yang dikenal dengan julukan "harimau betina yang terluka," menjadi simbol keberanian tak tergoyahkan dalam mempertahankan kedaulatan.
Laswi, terbentuk pada Oktober 1945, adalah kelompok pemberani yang terdiri dari para gadis remaja, pelajar, ibu rumah tangga, dan janda.
Mereka menjalani latihan fisik, mental, serta taktik perang untuk membantu perjuangan kaum pria di garis depan dan belakang.
BACA JUGA:Duel Maut di Jembatan Ponton: Tragedi Berdarah di Desa Padang Tepong
Sumarsih Subiati, pendiri Laswi, dengan tegas mengingatkan bahwa saat ini adalah masa perjuangan, dan masalah harus diselesaikan dengan senjata, bukan hanya kata-kata.
Tuti Amir Kartabrata, anggota Laswi lainnya, menunjukkan semangat pemuda dalam perjuangannya.
Tuti bergabung dengan Laswi meskipun dihadang oleh orang tuanya.
Setelah bergabung, dia bahkan menjadi kepala Brigade 1 Laswi. .
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: