Ombak Bono Sungai Kampar: Dari Favorit Peselancar Hingga Mitos Tujuh Hantu Penghanur Kapal
Ombak Bono Sungai Kampar, Riau.--
Pencetak rekor unik juga termasuk peselancar perempuan Indonesia Gemala Hanafiah.
BACA JUGA:Pendakian Gunung di Yogyakarta: Pertemuan dengan Makhluk Halus
Fenomena ombak bono bisa disaksikan di beberapa tempat di dekat muara sungai, seperti Desa Teluk Meranti dan Desa Pulau Muda.
Dibalik ombak yang memikat para peselancar, terdapat mitos tentang tujuh hantu ombak bono.
Terdapat cerita masyarakat Melayu tentang tujuh hantu yang terwujud dalam bentuk tujuh jenis gulungan ombak, dan ombak ini dijadikan uji nyali bagi pendekar Melayu pesisir.
BACA JUGA:Menghidupkan Kembali Kekayaan Tradisi Ngarak di Kabupaten Empat Lawang
Menurut kisah Sentadu Gunung Laut yang merupakan cerita masyarakat Melayu lama, ombak bono terjadi karena perwujudan tujuh hantu yang sering menghancurkan sampan maupun kapal yang melintasi Sungai Kampar.
Tujuh hantu itu diwujudkan dalam bentuk tujuh jenis gulungan ombak mulai dari gulungan ombak terbesar di bagian depan diikuti enam gulungan ombak di belakangnya dengan tinggi ombak lebih kecil.
Ombak besar ini sangat ditakuti masyarakat sehingga untuk melewatinya harus diadakan semah, semacam upacara di waktu pagi atau siang hari dipimpin tetua adat setempat dengan maksud agar selamat saat berhadapan dengan ombak bono.
BACA JUGA:Tempat Les Terjangkau di Talang Banyu: Meningkatkan Prestasi Belajar Anak Anda
Masih dari kisah yang sama, ombak bono juga dijadikan ajang uji nyali bagi setiap pendekar Melayu pesisir untuk meningkatkan keahlian bertarung mereka. Bono sendiri dalam bahasa masyarakat setempat berarti berani. (cw1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: