Putri Puskes Daerah Aceh, Kisah Perjuangan Dalam Melayani Masyarakat

Putri Puskes Daerah Aceh, Kisah Perjuangan Dalam Melayani Masyarakat

Simbol Putri Puskes di Aceh.--

ACEH, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Di daerah pedalaman ACEH, terdapat seorang putri bernama Aisha, yang dijuluki "putri Puskes". Aisha tumbuh di lingkungan yang sederhana, tetapi dia memiliki semangat besar untuk melayani dan membantu masyarakatnya.

Inilah kisah perjuangannya dalam menjadi sosok yang dihormati dan diakui oleh seluruh warga di daerah Aceh.

Asal Mula Perjuangan Putri Puskes

Putri Aisha lahir dan besar di sebuah desa kecil di Aceh. Ayahnya adalah seorang dokter dan ibunya adalah perawat. Sejak kecil, Aisha sudah tertarik pada bidang kesehatan dan selalu ingin membantu orang-orang di sekitarnya. 

BACA JUGA:Orang Bunian: Mitos atau Realitas di Jawa Barat

Ketika remaja, dia sering ikut membantu ayahnya di klinik kecilnya, dan inilah yang menjadi pemicu bagi ambisinya untuk menjadi dokter.

Perjalanan Menuju Pendidikan Medis

Aisha berjuang keras untuk mendapatkan pendidikan medis yang berkualitas. Meskipun dana terbatas, dia berhasil meraih beasiswa yang membantunya melanjutkan studi di fakultas kedokteran di sebuah universitas di Banda Aceh. Selama masa kuliah, dia sangat giat belajar dan aktif dalam kegiatan sosial di kampus, membantu mahasiswa lain dalam kampanye kesehatan dan edukasi.

BACA JUGA:Pertemuan Mistis di Yogyakarta: Kisah dengan Orang Bunian

 Puskesmas Sederhana untuk Masyarakat

Setelah lulus dari fakultas kedokteran, Aisha merasa kembali ke desanya adalah pilihan yang tepat. Dia ingin membantu masyarakatnya yang membutuhkan layanan kesehatan dengan mendirikan puskesmas sederhana di desa kelahirannya. Meskipun banyak rintangan dan tantangan, dengan bantuan dari keluarga dan beberapa relawan, puskesmas tersebut akhirnya berdiri.

BACA JUGA:Kisah Dokter Cantik Bertemu Bunian: Shalat Berjemaah dengan Bunian Muslim di Musalah SPBU

Kesulitan dalam Melayani Daerah Terpencil

Melayani di daerah terpencil memiliki tantangan sendiri. Aksesibilitas yang terbatas, infrastruktur yang belum memadai, serta kekurangan tenaga medis menjadi masalah yang dihadapi Putri Puskes. Namun, dia tidak pernah menyerah dan terus berusaha mencari solusi untuk meningkatkan pelayanannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: