Orang Bunian Menurut Al-Qur’an? Simak Penjelasan tentang Malaikat, Jin, dan Setan Berikut!

Orang Bunian Menurut Al-Qur’an? Simak Penjelasan tentang Malaikat, Jin, dan Setan Berikut!

Ilustrasi--

BACA JUGA:Orang Bunian di Sumatera: Misteri Makhluk Halus Penunggu Alam Gaib, Cek Asal-usulnya!

Salah satu dasar pokok keimanan seorang Muslim ialah percaya pada hal-hal ghaib.

Sesuatu yang ghaib ini merujuk pada sesuatu yang tidak terjangkau oleh pancaindera, baik disebabkan oleh kurangnya kemampuan maupun oleh sebab-sebab lainnya.

Perihal ghaib, Quraish Shihab menerangkan bahwa banyak hal ghaib bagi manusia serta beragam pula tingkat keghaibannya.

Pertama, ada ghaib mutlak yang tidak dapat terungkap sama sekali karena hanya Allah yang mengetahuinya, contoh kematian.

BACA JUGA:Orang Bunian di Riau, Kisah Mistis Petani Bertemu Mahluk dari Alam Gaib

Kedua, ghaib relatif, sesuatu yang tidak diketahui seseorang tetapi bisa diketahui oleh orang lain, contoh ilmu pengetahuan, makhluk halus, dan lain-lain.

Istilah jin dalam Al-Qur’an berarti yang tersembunyi dan tertutup.

Quraish Shihab menngungkapkan sejumlah akar kata yang sama, di antaranya majnun (manusia yang tertutup akalnya), janin (bayi yang masih dalam kandungan, karena ketertutupannya oleh perut ibu), al-junnah (perisai, karena ia menutupi seseorang dari gangguan), junnah (orang munafik menjadikan sumpah untuk menutupi kesalahan dan menghindar dari kecaman dan sanksi), janan (kalbu manusia, karena ia dan isi hati tertutup dari pandangan serta pengetahuan).

Di lihat dari perspektif linguistik atau kebahasaan, bisa dipahami bahwa jin merupakan makhluk halus yang tersembunyi, karena tertutup.

BACA JUGA:Orang Bunian Menurut Al-Qur’an, Simak Penjelesannya Berikut!

Tersembunyi dan tertutup ini bukan berarti sama sekali tidak terlihat karena ghaibnya relatif, sebagian orang bisa melihat jin karena keistimewaan yang dimilikinya, biasanya manusia yang dekat dengan Allah karena akhlak dan ilmunya.

Barangkali yang menarik dari buku Jin dalam Al-Qur’an setebal 147 halaman ini ialah soal kontroversi ada atau tidak adanya jin.

Quraish Shihab mengungkapkan pendapat Ibnu Sina (980-1037 M) dalam risalahnya menyangkut Definisi Berbagai Hal, menyebutkan bahwa jin adalah binatang yang bersifat hawa yang dapat mewujud dalam berbagai bentuk.

Pendapat Ibnu Sina tersebut diterjemahkan oleh Fakhruddin Ar-Razi bahwa definisi yang dikemukakan oleh Ibnu Sina hanyalah penjelasan tentang arti kata jin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: