Penjaga Gaib Monas, Mitos atau Fakta? Ini Faktanya

JAKARTA, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Monumen Nasional (Monas) di Jakarta adalah salah satu landmark paling ikonik dan terkenal di Indonesia.

Setiap hari, ribuan orang berbondong-bondong mengunjungi tempat ini untuk menyaksikan keindahan dan makna sejarahnya.

Di tengah-tengah kompleks Monas, ada sebuah cerita menarik yang selalu menarik perhatian pengunjung dan juga menjadi bahan perbincangan di kalangan masyarakat yaitu cerita tentang "Penjaga Gaib Monas."

Tapi, Apakah Penjaga Gaib Monas hanyalah mitos belaka ataukah ada fakta menarik di baliknya? Mari kita selidiki lebih dalam.

BACA JUGA:Rahasia Monas Sampai Jejak Kaki Soekarno, Jarang Publik Ketahui

Seiring dengan popularitas Monas yang semakin meningkat, kisah tentang Penjaga Gaib Monas menjadi lebih meluas. 

Dikatakan bahwa Penjaga Gaib Monas adalah roh atau entitas supranatural yang menjaga keamanan dan kelestarian Monas. 

Beberapa pengunjung yang datang di malam hari mengklaim pernah merasakan kehadiran entitas gaib yang mengelilingi area Monas dengan penuh misteri.

BACA JUGA:Kabupaten Terluas di Pulau Sumatera, OKI Nomor 1, Riau Mendominasi!

Beberapa saksi mata menggambarkan Penjaga Gaib Monas sebagai sosok berjubah hitam dengan wajah yang tidak terlihat jelas.

Ada yang menyatakan bahwa Penjaga Gaib ini bersifat ramah dan bertugas untuk melindungi para pengunjung yang datang dengan niat baik, sementara yang lain merasa Penjaga Gaib ini lebih seperti penjaga perbatasan yang tidak ramah dan dapat melindungi Monas dari orang-orang jahat.

BACA JUGA:Warga Saranjana Kota Gaib di Kotabaru Kalimantan Selatan Hidup Makmur, Mayoritas Beragama Islam

Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mengonfirmasi keberadaan Penjaga Gaib Monas, banyak masyarakat percaya pada kisah ini dan bahkan beberapa di antaranya memiliki pengalaman pribadi yang tak terlupakan selama mengunjungi Monas.

Fenomena ini menarik perhatian para peneliti dan penulis yang tertarik untuk mengungkap lebih lanjut tentang asal usul cerita ini dan mengapa hal ini masih menjadi bagian penting dari budaya populer di Indonesia.

Sumber: