Batik Motif Durian Dan Kopi Ciri Khas Empat Lawang

Batik Motif Durian Dan Kopi Ciri Khas Empat Lawang

batik.-ISTIMEWA-

EMPAT LAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Suatu kebanggaan apabila suatu daerah memiliki batik yang menjadi ciri khas daerahnya.

Batik bukan hal asing bagi masyarakat Indonesia, khususnya pulau Jawa. Yogyakarta dan Solo merupakan sentra utama batik. Untuk di Sumsel banyak ditemukan batik. Misalnya batik bermotif durian dan kopi. 

Empat Lawang salah satu 17 kabupaten/kota yang ada di Sumsel pun berkeinginan punya batik khas. Empat Lawang sebagai daerah sentra pertanian, yang terkenal dengan durian (lempok) dan kopi sepertinya gigi jari apabila motif batiknya durian atau kopi karena sudah diambil daerah lain serta berkemungkinan sudah dipatenkan. 

Pasemah Air Keruh (Paiker) yang dikenal dengan lemang ikannya coba dituangkan dalam bentuk disain batik. Ikan semah, bambu dan pohon padi pulut menjadi unsur utama goresan batik. 

BACA JUGA:Gegara Baju Batik, Yogi Bunuh Kakak Ipar

Tiga unsur tersebut mengaju dari beberapa daerah yang mendisain batik dengan tidak lebih dari tiga mengambarkan flora, fauna atau benda lainnya.

Bukan perkara mudah membuat disain batik yang mengambarkan sesuatu yang menjadi ciri khas daerah sehingga dapat dikenal masyarakat luar. 

Banyak disain batik yang hanya sekedar comot sehingga tidak mengandung filosofi yang mendalam.

Ketika ditemui diruang kerjanya, Noperman Subhi camat Tebing Tinggi yang menjadi aktor utama hadirnya batik Paiker atau Batik Lemang menjelaskan, 

BACA JUGA:Dari Batik Sampai PLTS Irigasi, Cik Ujang: PTBA Sangat Membantu Pembangunan Lahat

"Batik Paiker menjadi salah satu batik Empat Lawang sehingga menjadi alternatif untuk mewakili wajah Empat Lawang," kata Noperman Subhi yang pernah menjabat Camat Paiker selama 2 tahun 5 bulan, bukan omong kosong dan isapan jempol. 

Beberapa kali Batik Paiker dikenakan seperti festival Sriwijaya dengan agenda penyatuan (sinergi) 17 kain khas yang ada di Kabupaten/kota di Sumsel dalam bentuk selendang masing-masing berukuran 100 X 25 cm, pemilihan Putra-Putri Sriwijaya dan lomba yang diadakan Ikatri Sumsel. 

Motif batik Paiker yang awalnya terlihat klasik dengan warna biru dan putih dikembangkan tim kreaktif TP PKK kabupaten Empat Lawang sesuai petunjuk Ibu Heppy  Safriani sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Empat Lawang yang juga diam-diam pandai menata gambar dan warna. 

Ada 10 disain baru Batik Paiker yang kaya warna dan tata letak. Keberagaman motif Paiker pun tidak lepas hasil dari konsultasi dengan pengrajin batik Ulur Wiji yang selama ini menjadi tempat lahirnya lembaran batik tulis Paiker untuk yang pertama kali. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: