Tertarik Kerajinan Tangan Sumsel

Tertarik Kerajinan Tangan Sumsel

TENUN: Tyas Fatoni pun ikut serta dalam proses menenun songket Palembang, Kamis (22/2/2024). Foto: dok/ist--

PALEMBANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Sesaat setelah menerima bantuan baksos dari DWP Ditjen Bina Keuda Kemendagri untuk masyarakat terdampak bencana alam di Sumatera Selatan, Ketua TP-PKK Provinsi Sumsel dan Penasihat DWP Provinsi Sumsel, Tyas Fatoni, mengajak rombongan untuk berkunjung ke Kriya Sriwijaya.

Kriya Sriwijaya, yang juga merupakan pusat edukasi dan pengembangan kerajinan khas Sumatera Selatan, memamerkan koleksi kriya unggulan dari 17 Kabupaten/Kota di Sumsel.

Dari souvenir unik hingga kain-kain cantik khas Sumsel, galeri ini menjadi destinasi utama untuk mengenal kekayaan budaya dan kerajinan tangan daerah.

BACA JUGA:Pemprov Siap Optimalisasi Layanan dan Peningkatan Pendapatan

Dalam kunjungannya, Wakil Ketua DWP Ditjen Bina Keuda Kemendagri, Yuniar Hendriwan, tampak sangat tertarik dengan produk-produk kerajinan tangan masyarakat Sumsel.

Bahkan, Yuniar turut membeli beberapa produk sebagai dukungan atas pengembangan kerajinan lokal.

Tidak hanya berbelanja, para anggota DWP juga menyaksikan langsung proses pembuatan kerajinan, seperti perajin yang sedang menenun songket di salah satu pojok ruangan.

BACA JUGA:Baru Dua dari Sepuluh PPK Selesai Pleno Terbuka

Tyas Fatoni pun ikut serta dalam proses menenun songket Palembang, mencoba merasakan keindahan motif nampan perak yang menjadi ciri khasnya.

Setelah melakukan serah terima cinderamata secara simbolis dan berfoto bersama, Yuniar Hendriwan mengungkapkan keterkejutannya atas proses pembuatan kain songket dengan menggunakan benang sutra.

"Ini saya baru tahu bahwa kain songket bisa ditenun menggunakan kain sutra. Seharusnya kaum milenial bisa bangga dan mau menggunakan kain songket ini karena ringan," ujarnya.

BACA JUGA:Misteri Rumah Hantu Darmo, Kisah Tragis dan Misterius di Balik Legenda Surabaya

Kunjungan ini tidak hanya menjadi momen untuk mempererat kerjasama antarorganisasi, tetapi juga sebagai ajang untuk mengapresiasi dan mendukung pengembangan kerajinan lokal yang menjadi bagian dari identitas budaya Sumatera Selatan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: