Kesetiaan Itu Bernama Fransessco Totti

Kesetiaan Itu Bernama Fransessco Totti

Foto: Getty Images.--

BACA JUGA:Pencinta Bola Wajib Baca! Turnamen Internasional yang Akan Hadir di 2023 Berdasarkan Kalender FIFA

Ia berhasil memberikan satu gelar Serie A, dua gelar Coppa Italia, dan dua gelar Supercoppa Italiana.

Ia juga berhasil mempersembahkan trofi piala dunia bagi Italia tahun 2006.

Memang bukan raihan cemerlang bagi pesepakbola, tapi yang membuat Totti istimewa adalah kesetiaannya.

Ia bisa saja bergabung ke klub yang bermain di Liga Champion atau klub yang menjadi langganan juara Liga.

BACA JUGA:Feri Maulana Pukul Bola Pertama

Kali pertama Totti memiliki kesempatan untuk meninggalkan Giallorossi adalah ketika dia baru berusia 12 tahun.

Direktur AC Milan, Ariedo Braida,membujuknya bergabung dengan Rossoneri.

Saat itu, AC Milan baru saja menjuarai Liga Italia dan menjadi tim yang dikagumi Totti.

Namun, pada akhirnya, Totti memilih bertahan bersama Roma.

BACA JUGA:Perangkat Desa Bentuk Tim Bola Voli Ramaikan Turnamen

Lalu Real Madrid juga mencoba merekrut nya pada 2006. Performa cemerlang nya pada piala dunia membuat Los Blancos tertarik memboyong nya ke Santiago Bernabeu.

Real Madrid saat itu adalah klub yang paling mungkin membuat Totti menghianati Roma. Akan tetapi, lagi-lagi Totti tetap bertahan di Roma. Totti gantung sepatu pada 2017.

"Saya takut," ujar Totti, sebagai bagian dari pidato perpisahannya.

"Itu bukan rasa takut yang sama yang Anda rasakan ketika Anda berdiri di depan gawang, saat akan mengambil penalti. Kali ini, saya tidak bisa melihat seperti apa masa depan melalui lubang-lubang jaring. Izinkan saya untuk merasa takut. Kali ini, saya yang membutuhkan Anda dan cinta yang selalu Anda perlihatkan kepada saya. Dengan dukungan Anda, saya akan berhasil membalik lembaran ini dan melemparkan diri ke petualangan yang baru. Sekarang, saatnya bagi saya untuk berterima kasih kepada semua rekan satu tim, pelatih, direktur, presiden dan semua orang yang telah bekerja bersama saya selama waktu ini. Untuk para penggemar dan Curva Sud, sebuah cahaya penuntun untuk Roma dan Romanisti. Lahir di Roma dan menjadi Romanisti adalah hak istimewa. Menjadi kapten tim ini adalah suatu kehormatan. Kalian akan selalu ada di hidup saya. Saya tidak akan lagi menghibur kalian dengan kaki ini, tapi hati saya akan selalu ada bersama kalian."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: