Tokoh Pemuda Tuliskan Cerita untuk Guru

Tokoh Pemuda Tuliskan Cerita untuk Guru

Mario Kaslindo (Tokoh Pemuda Empat Lawang). FOTO: IST FOR REL--

EMPAT LAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.COM - Oktober dan November disebut dengan bulan guru. Kenapa? Karena tepat pada tanggal 25 November ialah HUT PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN).

Tentunya dunia pendidikan bersuka cita menyambut hari bersejarah itu. Sekolah-sekolah melaksanakan kegiatan dalam rangka memperingati HGN, pemerintah menggelar lomba untuk guru dan siswa. Serta beraneka ragam cara lainnya untuk memeriahkan HGN.

Salah satu tokoh pemuda Empat Lawang, Mario Kaslindo juga ikut meriahkan HUT ke-77 PGRI dan HGN dengan cara menuliskan sebuah kisah tentang seorang guru.

Berikut tulisan ceritanya :

SEORANG pria Semarang yang tidak lulus ujian masuk universitas negeri, dinikahkan orang tuanya dengan seorang gadis desa. 

Untuk mendapat penghasilan, ia pun melamar menjadi guru sekolah dasar.

Mulailah ia mengajar. 

Karena tidak punya pengetahuan mengajar, belum sampai satu minggu mengajar ia sudah dikeluarkan.

Setibanya di rumah, sang istri menghapuskan air matanya, menghiburnya dengan berkata:

"Tenang mas, banyak kok ilmu dalam otak, ada orang yang bisa menuangkannya, ada pula yang tidak bisa. Tidak perlu bersedih karena hal ini. Mungkin ada pekerjaan lain yang lebih cocok untukmu sedang menantimu,"

Kemudian ia melamar dan melakukan pekerjaan lain, namun dipecat juga karena geraknya lambat.

Saat itu sang istri berkata:

"Kegesitan kaki-tangan setiap orang berbeda, orang lain sudah bekerja beberapa tahun lamanya, sedang kamu baru lulus sekolah, bagaimana bisa secepat mereka?"

Ia pun bekerja lagi dibanyak pekerjaan lain, namun tidak ada satupun yang berhasil, semua gagal di tengah jalan.

Namun demikian, tiap kali pulang dengan patah semangat, sang istri selalu menghiburnya, tidak pernah mengeluh.

Ketika sudah berumur 30 tahun-an, ia mulai dapat hasil sedikit, melalui bakat berbahasanya, menjadi pembimbing di sekolah luar biasa tuna rungu dan tuna wicara.

Kemudian ia membuka sekolah siswa berkebutuhan khusus (cacat), bahkan membuka beberapa cabang di banyak kota.

Dia juga bisa membuka puluhan toko yang menjual alat-alat bantu orang cacat di berbagai kota di Indonesia. 

Akhirnya ia menjadi boss milyarder yang memiliki kekayaan berlimpah..! 

Suatu hari, ia yang sekarang sudah sukses besar, bertanya kepada sang istri,  

"Isteriku, kenapa ketika dulu masa depanku terlihat suram, engkau tetap begitu percaya dan setia kepada ku?"

Sang istri menjawab dengan tenang dan sangat polos:

"Sebidang tanah yg tidak cocok ditanami gandum, bisa dicoba untuk ditanami kacang. Jika kacang pun tidak bisa tumbuh dengan baik, coba tanami buah-buahan. Jika buah-buahan pun tidak bisa tumbuh, semaikan bibit gandum hitam, pasti bisa berbunga. Karena pada setiap jenis tanah, pasti ada bibit yang cocok untuknya, dan pasti bisa menghasilkan panen darinya,"

Mendengar penjelasan sang istri, ia mengeluarkan air mata terharu....

Ia peluk istrinya, dan berkata lirih.

"Terima kasih istriku... Engkau bagai malaikat yang dikirim Allah kepadaku,"

Keyakinan kuat, ketabahan serta kasih sayang sang istri, bagaikan pupuk yang menumbuhsuburkan sebutir bibit unggul pada tanah yang gersang. 

Semua prestasi dirinya, adalah berkat keajaiban bibit unggul yang diberi pupuk kesabaran, hingga bertumbuh kembang jadi tanaman yang berbuah lebat. 

Mario menyampaikan ada pesan hikmah dalam cerita di atas. Bahwasannya di dunia ini tidak ada seorang pun yang dilahirkan sebagai sampah. Setiap anak manusia adalah bibit unggul,

hanya saja ada yang tidak berada di lahan yang tepat dan kurang diberi pupuk kesabaran.

Mario melanjutkan penjelasannya, dalam meraih sukses sejati, hendaklah kita memahami prinsip berikut :

1. Orang yang tidak tahu menghargai sesuatu, biarpun diberi gunung emas tidak akan bisa merasakan kebahagiaan. 

2. Orang yang tidak pandai bersyukur, seberapa pintar pun, seberapa banyak pun peluang dan kesempatan, tidak akan sukses. 

3. Orang yang tidak bisa toleran, seberapa banyak pun teman, akhirnya akan sendirian. 

4. Orang yang tidak bertindak nyata, seberapa cerdas pun tidak akan tercapai cita-citanya.

5. Orang yang tidak bisa bekerjasama dengan orang lain, seberapa giat pun ia bekerja tidak akan mendapatkan hasil yang optimal.

6. Orang yang tidak bisa mengelola uang dengan baik, dapat rejeki terus menerus pun tidak akan bisa menjadi kaya.

7. Orang yang tidak bisa merasa puas, seberapa kaya pun tidak akan bahagia.

8. Orang yang tidak bisa menjaga pola hidup sehat dan pola makan yang sehat, berobat terus pun tidak akan berumur panjang.

"Selamat hari guru. Selamat meraih sukses luar biasa, saudara-ri mudaku tercinta," ujar Mario. (Ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: