Ditemukan Laut Purba di Empat Lawang
KUNJUNGI : Kabag Tapem Setda Empat Lawang, Pranata Negara bersama Kepala Desa Pancur Mas dan perwakilan UPTD KPH Wilayah Kikim Pasemah Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel, saat mengunjungi kawasan mata air Pancur Mas, Tebing Tinggi, Kamis 13 Oktober 2022 lalu--
EMPAT LAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Empat Lawang, menemukan lokasi diduga peninggalan kawasan Laut Purba yang terangkat ke permukaan jutaan tahun lalu. Lokasinya berada di kawasan hutan lindung wilayah Desa Pancur Mas, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang.
Dugaan lokasi peninggalan laut purba itu bisa dilihat hingga sekarang termasuk merasakan sensasi rasa keunikan air laut purba yang terus keluar seperti air mendidih namun tidak panas.
Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) Setda Empat Lawang, Pranata Negara mengatakan, awalnya dirinya mendapat informasi dari masyarakat yang menyebut tentang keunikan salah satu mata air di kawasan hutan Desa Pancur Mas Tebing Tinggi.
Penasaran dengan informasi tersebut, Kamis 13 Oktober 2022 lalu, dia bersama-sama Kepala Desa Pancur Mas dan perwakilan UPTD KPH Wilayah Kikim Pasemah Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel, mendatangi lokasi itu berjalan kaki dari kawasan pemukiman Desa Pancur Mas, dengan dipandu warga setempat.
"Sepanjang jalan menuju ke kawasan, saya amati jenis bebatuan seperti batu karang. Saya menduga, wilayah ini jutaan tahun lalu adalah laut namun terangkat ke permukaan," beber Pranata, Minggu (16/10).
Dugaan tersebut semakin menguat, kata Pranata setelah tiba di lokasi mata air yang dimaksut, di sekitarnya banyak bebatuaan karang. "Airnya rasanya asin dan sensasi rasanya seperti soda dan keluar gelembung-gelembung yang diduga terbentuk oleh gas dari dalam bumi," ungkapnya.
Menurut cerita dari masyarakat setempat, jika di musim kemarau pancuran dari mata air laut purba ini bisa mencapai tinggi hingga 1 meter.
"Sudah kita ambil sampel untuk dibawa ke laboratorium untuk mengetahui kandungan apa saja yang ada di air ini," imbuhnya.
Diungkapkan Pranata Negara, di lokasi yang diduga air laut purba ini banyak sekali ditemukan batuan karang yang sudah terangkat ke permukaan pada jutaan tahun lalu. Lamanya proses itu membuat lokasi air laut purba ditumbuhi pohon-pohon besar sehingga terlihat teduh. Lokasi penemuan air laut purba ini menambah perbendaharaan kekayaan alam Kabupaten Empat Lawang.
"Selain itu juga dapat menjadi bahan penelitian terkait proses pembentukan dari dasar laut menjadi perbukitan seperti sekarang," katanya.
Lebih jauh Pranata menyarankan kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Pancur Mas, untuk segera mengajukan ke pemerintah pusat, terkait perubahan status kawasan itu dari kawasan hutan lindung menjadi kawasan hutan desa, agar kedepannya dapat dikelolah oleh desa.
"Mengingat, jika ini nantinya terbukti sebagai situs laut purba, Pemdes dapat mengelolah bersama masyarakat," ucapnya.
Saat ini sambung Pranata, salah satu ancaman bagi situs itu, terjadinya perluasan kawasan perkebunan secara ilegal. Pihaknya berpesan kepada kades bersama masyarakat, dapat menjaga kawasan itu, agar tidak tergusur oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: