Siap-siap, Kadis Pendidikan Rutin Pantau Kondisi Sekolah

Siap-siap, Kadis Pendidikan Rutin Pantau Kondisi Sekolah

UPACARA: Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Empat Lawang menjadi pembina upacara di SMP N 1 Muara Pinang, Senin (19/9). FOTO: IST FOR REL --

EMPAT LAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.COM - Dalam rangka memantau dunia pendidikan di Kabupaten Empat Lawang, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Empat Lawang, Jhon Heri terjun langsung menjadi pembina upacara di SMP Negeri 1 Muara Pinang, Senin (19/9).

Tak hanya di satu sekolahan saja, John Heri berkeliling di Kecamatan Muara Pinang, Pendopo dan Lintang Kanan untuk melihat kondisi sekolah di tiga kecamatan itu.

"Saya pantau kondisi sekolahannya. Ke depannya saya akan rutin berkeliling ke kecamatan untuk melihat perkembangan sekolah-sekolah," kata John Heri kepada Rakyat Empat Lawang (REL).

Berkeliling ke setiap kecamatan kata dia, adalah bentuk kepedulian dia terhadap kondisi perkembangan sekolah di Empat Lawang. John Heri menuturkan dunia pendidikan di Empat Lawang mengalami lost learning semenjak dua tahun tidak melakukan pembelajaran tatap muka dikarenakan Covid-19. Murid-murid jadi kurang pembinaan karakter di sekolahan, bahkan guru-gurunya juga banyak yang lost.

"Karena kita sudah dua tahun tidak melakukan pembelajaran tatap muka jadi dunia pendidikan kita lost learning. Murid yang sekarang kelas 7 SMP mentalnya masih berada di kelas 6 SD. Murid yang sekarang kelas 10 SMA mentalnya masih ada di kelas 9 SMP," bebernya.

Oleh karena itu, lanjut John, harus ada sinergisitas antara guru, keluarga, dan masyarakat untuk memantau perkembangan mental dan karakter anak-anak. Proses pendidikan pertama kali dimulai dari lingkungan keluarga inti seperti ayah, ibu, kakek, dan nenek, kemudian baru di sekolahan, dan yang terakhir dari masyarakat.

Di sekolahan, siswa hanya belajar selama 42 jam perminggu, sisanya 126 jam perminggu siswa berada di lingkungan keluarga dan masyarakat.

"Harus ada sinergi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Kalau ada siswa yang bermasalah maka guru harus selidiki apa penyebabnya mulai dari kemungkinan masalah ekonomi, masalah keluarganya, atau mungkin masalah lingkungannya. Masyarakat juga hendaknya peduli kalau ada anak-anak yang bermasalah di lingkungannya," tutur John Heri.

Pada saat menjadi pembina upacara di SMP Negeri 1 Muara Pinang, John memberikan pengarahan kepada siswa yang mengikuti upacara bahwa hidup itu tidak bisa sendirian, seorang siswa harus belajar untuk hidup bersama.

"Negara kita beragam ras, suku, agama, dan lain-lain. Percuma kalau pintar kalau tidak bisa bekerjasama, percuma pintar kalau mencemooh dan meremehkan orang lain. Siswa harus belajar mencari tahu, belajar mengerjakan, belajar menjadi, belajar hidup bersama, dan terakhir belajar beriman dan bertakwa sesuai kepercayaan masing-masing," tutupnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: