Persilakan Kader Ikut Aksi Tolak Kenaikan BBM

Persilakan Kader Ikut Aksi Tolak Kenaikan BBM

Ketua DPC Partai Demokrat Pagaralam, H Syahrol Effendy. FOTO : RERI ALFIAN/REL.--

PAGARALAM, RAKYATEMPATLAWANG.COM - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Pagaralam menilai kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) saat ini hanya menambah beban rakyat.

Karena itu, DPC Partai Demokrat Kota Pagaralam mempersilakan kadernya ikut serta dalam aksi penolakan kenaikan BBM bersama elemen masyarakat lainnya.

"Kader, (dipersilahkan) jika ingin menyampaikan atau menyuarakan aspirasi masyarakat keberatan mengenai kebijakan pemerintah menaikan BBM," tutur Ketua DPC Partai Demokrat Pagaralam, H Syahrol Effendy, baru-baru ini.

Sementara itu, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan, selain menyuarakan di Parlemen terkait penolakan ini, Partai Demokrat juga meminta kader di 514 DPC kabupaten/kota untuk melakukan aksi penoalakan kenaikan BBM ini.

"Kader tak perlu menangis dalam menyampaikan argumentasi penolakan kenaikan BBM ini sebagaimana aksi sandiwara elit-elit partai PDIP pada saat merespon kenaikan BBM di masa pemerintahan SBY," kata Kamhar dalam keterangannya yang dikutip Rabu (7/9/2022 lalu.

Oleh karena itu, kata dia, seluruh kader dibebaskan untuk ikut serta bersama rakyat melakukan unjukrasa menolak kenaikan BBM ini. "Bila perlu mengajak keluarga TNI, keluarga Polri, keluarga PNS/ASN dan partai-partai lain untuk ikut turun kejalan dalam aksi damai," imbuhnya.

Menurut Kamhar, argumentasi beban APBN yang terlalu berat, sebenarnya masih banyak jalan yang bisa ditempuh jika benar-benar pro rakyat. Dia menilai, hal itu bisa melalui relokasi penggunaan anggaran untuk meninjau ulang IKN dan infrastruktur yang tak prioritas, termasuk juga dengan jalan menekan tingkat kebocoran APBN.

"Tapi pemerintah mengambil jalan pintas dan jalan mudah untuk memenuhi segala ambisinya dengan memberikan beban kepada rakyat. Menaikan harga BBM untuk menekan beban APBN ini langkah paling instan dan paling mudah, tapi sekaligus juga menunjukkan pemerintah tak kreatif tak punya hati," pungkasnya. (rer)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: