RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Penyaluran bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) kembali menjadi sorotan publik.
Program yang bertujuan menanggulangi kemiskinan sejak 2007 ini ternyata masih menyisakan sejumlah permasalahan, terutama soal penerima yang dianggap tidak tepat sasaran.
Viral di media sosial, seorang warga Desa Embacang, Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), mengungkapkan ada penerima PKH yang secara ekonomi tergolong mampu.
Di sisi lain, seorang ibu dengan dua anak penyandang disabilitas malah tak tersentuh bantuan.
BACA JUGA:Malam Mencekam di Musi Banyuasin: Longsor di Bantaran Sungai Musi, Begini Respons Cepat Aparat
“Dia tidak memiliki pekerjaan tetap dan sering hanya dibantu oleh tetangga. Sementara, ada warga yang memiliki usaha dan kendaraan justru menerima PKH. Ini tidak adil,” tulis warga yang enggan disebutkan namanya.
Tuntutan Verifikasi Faktual
Warga mendesak pihak terkait, khususnya koordinator PKH, untuk melakukan verifikasi faktual secara menyeluruh.
“Banyak warga di Kecamatan Mesuji yang memiliki rumah layak, tapi tetap menerima bantuan hingga 2021. Namun, setelah diwajibkan memasang plang bertuliskan ‘Saya Keluarga Miskin dan Berhak Menerima PKH’, mereka akhirnya mundur,” tambahnya.
BACA JUGA:Ketua Umum PJS Kunjungi Palembang, Dorong Musdalub dan UKW Gratis untuk Wartawan Profesional
Pihak Dinsos Angkat Bicara
Kabid Jaminan Sosial Dinas Sosial OKI, Ali Rahman Kadir, menanggapi isu ini dengan mengungkapkan bahwa pihaknya terus mengevaluasi penerima PKH.
“Kami melakukan verifikasi secara berkala. Jika ada yang sudah dianggap mampu, mereka akan dikeluarkan dari daftar penerima,” ujarnya.
Namun, Ali juga menegaskan bahwa tidak semua laporan masyarakat diterima mentah-mentah.