RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Studi terkini menunjukkan bahwa memahami jalur komunikasi antara usus dan otak dapat menghasilkan pengobatan yang lebih efektif untuk gangguan suasana hati seperti depresi dan kecemasan, serta gangguan pencernaan (GI).
Penelitian yang dilakukan pada tikus ini mengungkap bahwa pengobatan depresi lebih efektif jika diarahkan ke usus dibandingkan ke otak.
Penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal Gastroenterology dan melibatkan Mark Ansorge, ahli saraf dari Columbia University, serta Kara Margolis, ahli biologi molekuler dari New York University.
Ansorge menjelaskan bahwa selama ini obat depresi dikembangkan untuk menargetkan otak karena otak dianggap sebagai pusat pengendali perilaku.
BACA JUGA:Manfaat Peppermint yang Tak Terduga: Solusi untuk Masalah Kesehatan Sehari-Hari
“Selama ini, obat-obatan itu dikembangkan untuk otak. Namun ternyata, usus juga memproduksi serotonin, yang berperan penting dalam mengatur suasana hati,” ujar Ansorge.
Peran Vagus Nerve: Jalan Raya Utama Serotonin
Penemuan ini memperkuat peran penting saraf vagus sebagai penghubung utama antara usus dan otak.
Saraf ini berfungsi layaknya jalan raya di mana serotonin bergerak dari usus menuju otak.
BACA JUGA:Mitos atau Fakta? Ghee Bisa Bikin Gemuk, Ini 13 Manfaat Tersembunyinya!
BACA JUGA:Minuman Herbal Ajaib Ini Bisa Bantu Bakar Lemak Perut, Begini Cara Membuatnya!
“Usus dan otak berkomunikasi dua arah dan saling mempengaruhi,” jelas Margolis.
Penelitian ini memberikan pemahaman mengapa penderita gangguan suasana hati sering mengalami masalah pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS).
“Mengatasi satu gangguan bisa membantu menyelesaikan gangguan lainnya,” tambah Margolis.