Dalam prosesi Naik Bubungan, perlengkapan yang digunakan tidak hanya sekadar hiasan, tetapi memiliki makna mendalam:
- Bendera Merah Putih: Melambangkan nasionalisme dan kebanggaan akan budaya lokal.
- Kelapa dan Tebu: Simbol kemakmuran dan manisnya kehidupan.
- Labu: Menggambarkan tempat penyimpanan rahasia dan kesejahteraan.
- Linggu (Penjepit): Lambang ketahanan dan keawetan bangunan.
- Anak Pisang: Representasi keberlanjutan keturunan dan harapan akan generasi yang lebih baik.
BACA JUGA:Polres Empat Lawang Gelar Press Release, Tega Ayah Setubuhi Anak Kandung
BACA JUGA:Ketua Ormas Laskar Merah Putih Empat Lawang: Minta Tindak Tegas Pelaku Ujaran Kebencian di TikTok
Silaturahmi dan Kebersamaan
Naik Bubungan juga menjadi ajang silaturahmi bagi masyarakat sekitar.
Para tetangga diundang untuk menyaksikan acara dan memberikan doa terbaik bagi pemilik rumah.
Suasana penuh keakraban ini menjadi wujud nyata dari semangat gotong royong dan kebersamaan yang kental di tengah masyarakat Empat Lawang.
BACA JUGA:Warga Gelar Demo di Polres Empat Lawang, Tuntut Proses Hukum Kasus Ujaran Kebencian
BACA JUGA:Satpam Empat Lawang Digeber! Ini Langkah Polres Tingkatkan Keamanan
Melestarikan Tradisi, Menjaga Warisan Budaya
Tradisi ini terus dilestarikan karena selain sarat nilai budaya, Naik Bubungan juga mengajarkan masyarakat untuk tetap menjaga kebersamaan dalam membangun rumah tangga yang harmonis.
Dalam setiap detil acara, masyarakat diajak untuk tidak melupakan akar budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Naik Bubungan bukan sekadar prosesi, tetapi sebuah warisan budaya yang kaya akan nilai kehidupan.
BACA JUGA:Patroli Malam Polsek Talang Padang Antisipasi Kejahatan 3C dan Balap Liar, Masyarakat Merasa Aman
BACA JUGA:Rampcheck Natal dan Tahun Baru di Empat Lawang, Pastikan Kendaraan Anda Aman dan Layak Jalan!
Dengan tetap menjaganya, masyarakat Empat Lawang membuktikan bahwa tradisi lokal mampu menjadi perekat di tengah keberagaman zaman. **