BACA JUGA:OnePlus Siap Luncurkan OnePlus 13, Ponsel dengan Snapdragon 8 Elite yang Andal untuk Gaming
BACA JUGA:Infinix HOT 50 dan NOTE 40, Duel Smartphone Entry-Level dengan Fitur Unggulan di Indonesia
Menurut laporan yang dirilis oleh The Information, Meta telah menyiapkan teknologi “web crawler” yang memungkinkan sistem AI mereka mengindeks dan mengunduh konten dari internet.
Dengan demikian, pengguna bisa mendapatkan jawaban yang lebih otentik dan akurat.
Selama ini, Meta masih bergantung pada Google dan Bing untuk memberikan informasi terkini tentang berita, harga saham, hingga olahraga.
Namun, dengan sistem pencarian berbasis AI yang mandiri, Meta berharap dapat menghadirkan pengalaman pencarian yang lebih personal.
BACA JUGA:Infinix Siapkan Seri Note 50 dengan Empat Varian, Persaingan di Segmen Menengah Kian Panas
BACA JUGA:5 Rekomendasi HP Realme 5G Terbaik di Tahun 2024 untuk Pengguna dengan Bujet Terbatas
Google dan Microsoft Tingkatkan Integrasi AI pada Produk Mereka
Merespons tren mesin pencari berbasis AI yang semakin menguat, Google kini mengintegrasikan model AI Gemini ke berbagai produknya, seperti Search dan Gmail.
Langkah ini diharapkan mampu memberikan jawaban dengan lebih intuitif dan manusiawi bagi para penggunanya.
Sementara itu, OpenAI yang memiliki hubungan erat dengan Microsoft, terus berkolaborasi untuk menghadirkan jawaban melalui Bing.
BACA JUGA:Cara Menghitung Pajak Beli iPhone di Luar Negeri
BACA JUGA:POCO C65 dan POCO Pad, Pilihan Gadget Ekstrem Gen Z untuk Hidup di Era Digital
Namun, langkah para raksasa teknologi ini juga menimbulkan kekhawatiran, khususnya terkait hak cipta.
Proses crawling data untuk melatih model AI memicu isu mengenai kompensasi bagi pembuat konten yang menjadi sumber informasi.