BACA JUGA:Mengenal Kwa Wan Hong, Pelopor Pabrik Es Batu Pertama di Indonesia
BACA JUGA:Sejarah Kebun Raya Bogor, Dari Fokus Herbal hingga Pusat Penelitian Ilmiah
Kerja paksa yang dilakukan Jepang semakin memperparah penderitaan rakyat.
Banyak pekerja yang meninggal akibat penyiksaan dan kondisi kerja yang tidak manusiawi.
Penderitaan rakyat semakin menguatkan citra Batu Lubang sebagai tempat penuh duka.
Terowongan ini pun dikenal penuh dengan kisah mistis, karena banyaknya nyawa yang hilang selama masa pembangunannya.
BACA JUGA:Harga Lukisan Van Gogh Capai 1 Triliun Rupiah, Kisah Tragis di Balik Sang Pelukis Terkenal
BACA JUGA:Menilik Sejarah Jembatan Cikacepit Pangandaran, Jembatan Kereta Api Terpanjang di Indonesia
Hingga kini, suasana mistis tersebut masih terasa bagi siapa saja yang melintasi Batu Lubang.
Destinasi Wisata Sejarah
Meski menyimpan sejarah kelam, Terowongan Batu Lubang kini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang menarik di Sumatera Utara.
Terowongan ini terdiri dari dua bagian, dengan jarak sekitar 70 meter. Batu Lubang pertama memiliki panjang 10 meter dengan bentuk jalan yang menikung, sedangkan Batu Lubang kedua, yang lebih pendek, hanya memiliki panjang 8 meter.
BACA JUGA:Prasasti Babilonia Terungkap: Peta Dunia Tertua dan Kepercayaan Kuno
BACA JUGA:Sejarah Singkat Keris Penta, Sebuah Simbol Gaman Pangeran dan Kesatria
Terowongan ini cukup tinggi hingga bisa dilalui oleh truk besar.
Di atas terowongan ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan alam yang menakjubkan, termasuk air terjun yang jernih dan alami, menambah keindahan perbukitan di sekitar Batu Lubang.