BACA JUGA:Penemuan Relik Perang Kuno di Lepas Pantai Sisilia: Mengungkap Jejak Perang Punisia Pertama
Kompleks percandian ini menyimpan berbagai artefak penting seperti epigrafi, votif tablet berelief Buddha, fragmen prasasti tanah liat bertuliskan aksara Pallawa, dan tembikar, yang semuanya memberikan gambaran tentang kehidupan religius dan sosial masyarakat masa lalu.
Situs ini juga menyimpan jejak masa prasejarah dengan ditemukannya rangka manusia yang diperkirakan berasal dari abad ke-2 hingga ke-3 Masehi, serta artefak budaya Buni yang menunjukkan keberlanjutan peradaban di kawasan ini.
Pengakuan akan pentingnya Situs Percandian Batujaya semakin kuat ketika pada 11 Maret 2019, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menetapkan situs ini sebagai Cagar Budaya Nasional.
Pengakuan ini memberikan harapan bahwa Situs Batujaya akan mendapatkan perlindungan dan perhatian yang lebih besar di masa depan, agar warisan berharga ini dapat terus dilestarikan dan dikenali sebagai bagian penting dari sejarah Indonesia.
BACA JUGA:Penjelajahan Jejak Permukiman Lama di Waduk Gajah Mungkur yang Surut
BACA JUGA:PANRB Terbitkan Tiga Peraturan Baru, PPPK Bisa Langsung Jadi?
Situs Percandian Batujaya adalah sebuah permata tersembunyi di tepian Sungai Citarum yang menyimpan cerita-cerita peradaban kuno Indonesia yang belum banyak terungkap.
Dengan kekayaan sejarah dan teknologi yang diusungnya, situs ini layak mendapat tempat yang lebih dihargai di hati masyarakat dan di panggung sejarah bangsa.