Namun, setelah terjadi perselisihan, Busby memukul Daniel hingga tewas.
BACA JUGA:Mengungkap 3 Daerah Terkaya di Provinsi Jambi: Kekayaan Alam dan Ekonomi yang Menggeliat
BACA JUGA:Perang Padri: Perang Candu, Perjuangan Melawan Kolonialisme dan Narkoba di Tanah Minangkabau
Busby ditangkap di Busby Stoop Inn, dan menurut legenda, saat dia diseret keluar dari pub, dia mengutuk siapa pun yang duduk di kursinya akan menemui ajal yang tidak terduga.
Setelah dinyatakan bersalah atas pembunuhan tersebut, Busby dieksekusi, dan tubuhnya digantung di seberang jalan dari tempat dia ditangkap.
Pub tersebut kemudian dinamai Busby Stoop untuk mengenang kisah tragis ini.
Desas-desus tentang kursi terkutuk tersebut semakin menyebar ketika banyak orang yang duduk di kursi itu dikatakan meninggal secara misterius.
BACA JUGA:Penemuan Luar Biasa: Belati Hindsgavl, Mahakarya Zaman Batu Nordik
BACA JUGA:Sosok Pencetus Nama Indonesia dan Sejarah Pergantian Namanya dari Hindia ke Indonesia
Akhirnya, pemilik pub memutuskan untuk menyumbangkan kursi tersebut ke Museum Thirsk dengan syarat kursi itu dipaku ke dinding agar tidak ada lagi yang bisa duduk di atasnya.
Perburuan Hantu dan Misteri yang Belum Terpecahkan
Ketika Wade kembali ke Thirsk, dia mendapati pub yang dulu dikenalnya telah berubah menjadi restoran India.
Tanda khas yang dulu menggambarkan kursi terkutuk dan tali gantung pun sudah hilang.
Namun, nostalgia dan kisah hantu yang pernah dia alami membuat Wade merasa terdorong untuk menulis buku tentang Busby Stoop.
BACA JUGA:Sejarah Sultan Nuku dari Tidore: Lord of Fortune Tak Terkalahkan
BACA JUGA:Pangeran Diponegoro: Pahlawan Nasional yang Berani Melawan Penjajah Belanda