Sultan Tidore X, Ibnu Mansur, bahkan disebut sebagai Sultan Papua I karena ekspedisinya ke Papua yang mengukuhkan pengaruh Islam di Raja Ampat hingga Biak.
BACA JUGA:Sejarah Benteng Willem II atau Benteng Pendem Cilacap: Ditemukan dalam Kondisi Tertimbun Tanah
BACA JUGA:Hepy-Efsi Diteriaki Ratusan Warga Talang Jeruk Pagar Alam, Ada Apa?
Di wilayah Fakfak dan Kaimana, pengaruh Kesultanan Tidore melahirkan kerajaan-kerajaan (Petuanan) otonom yang menjadi bagian penting dari sejarah Islam di Papua.
Petuanan-petuanan ini, seperti Namatota, Rumbati, dan Ati-ati, menunjukkan bagaimana Islam berkembang menjadi bagian dari identitas masyarakat Papua.
Jejak Islam di Papua yang sudah ada sejak lima ratus tahun lalu menunjukkan betapa agama ini telah menyatu dengan masyarakat setempat.
Dari Raja Ampat hingga Fakfak, pengaruh Islam melalui Kesultanan Bacan dan Tidore masih terasa hingga kini, menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan budaya Papua.