Salah satu artefak paling terkenal yang terkait dengan Nri adalah patung-patung terakota yang ditemukan di Igbo-Ukwu, situs arkeologi yang diyakini sebagai bagian dari wilayah Dinasti Nri.
Patung-patung ini menunjukkan keterampilan artistik yang tinggi dan merupakan bukti dari tradisi panjang seni dan kerajinan di wilayah tersebut.
Selain seni, Nri juga dikenal karena sistem sosial dan hukumnya yang kompleks.
BACA JUGA:Misteri Taman Sriksetra: Temuan Prasasti yang Mengungkap Kejayaan Sriwijaya!
BACA JUGA:Keabsahan Papua dalam NKRI: Menjawab Klaim Cacat Hukum Pepera 1969
Masyarakat Nri sangat terstruktur, dengan berbagai gelar dan jabatan yang ditentukan oleh status sosial dan peran ritual.
Sistem ini membantu menjaga kedamaian dan keteraturan dalam masyarakat, serta memperkuat pengaruh spiritual Eze Nri.
Dinasti Nri mengalami kemunduran pada abad ke-18 dan 19, terutama karena tekanan dari kolonialisme Eropa dan masuknya perdagangan budak di wilayah tersebut.
Meskipun mereka berusaha mempertahankan kedaulatan dan pengaruh mereka, kekuatan militer Eropa dan perubahan sosial yang diakibatkan oleh perdagangan budak perlahan-lahan mengikis kekuasaan Nri.
BACA JUGA:Kisah Letnan Kolonel Abdul Rivai: Perwira TNI yang Membelot ke Pihak Belanda di Jawa Timur
BACA JUGA:1258: Bencana Kehancuran dan Akhir Masa Keemasan Ilmu Pengetahuan Dunia Islam
Namun, meskipun mengalami kemunduran, warisan Dinasti Nri masih hidup dalam budaya dan agama masyarakat Igbo.
Tradisi spiritual dan nilai-nilai kedamaian yang diperkenalkan oleh Nri tetap menjadi bagian penting dari identitas Igbo, dan kota Nri masih dianggap suci hingga hari ini.