Menariknya, tidak semua huruf dari A hingga Z digunakan sebagai kode plat nomor.
Beberapa huruf seperti C, I, J, O, Q, U, V, W, X, Y, dan Z tidak digunakan karena batalion dengan kode tersebut hanya berfungsi sebagai pasukan cadangan atau back-up.
Namun, ada pengecualian khusus untuk huruf W dan Z.
BACA JUGA:Pilih BBM yang Tepat untuk Toyota GR Yaris agar Performa Tetap Optimal
BACA JUGA:Alasan Mengapa Afrika Wajib Dikunjungi
Kode W, yang saat ini digunakan untuk wilayah Sidoarjo, awalnya merupakan bagian dari Surabaya yang memiliki kode L.
Namun, sejak tahun 2000, Polres Gresik dan Sidoarjo menetapkan kodefikasi sendiri dengan menggunakan huruf W.
Sementara itu, kode Z yang sekarang digunakan di wilayah Eks-Karesidenan Parahyangan sebelumnya berkode D, yang berarti wilayah tersebut berada di bawah pengaruh batalion D.
Hingga kini, sistem plat nomor kendaraan yang ditetapkan oleh Inggris pada awal abad ke-19 masih terus digunakan di Indonesia.
Sistem ini tidak hanya menjadi penanda identitas daerah, tetapi juga menjadi saksi bisu sejarah penjajahan yang pernah dialami oleh negeri ini.
BACA JUGA:Legenda Bendera Merah-Putih: Awal dan Perkembangannya dalam Sejarah Nusantara
BACA JUGA:Misteri Pelet Jaran Guyang: Kisah Legenda dari Cirebon hingga Kerajaan Gegelang
Warisan sejarah ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh masa lalu dalam membentuk struktur administratif dan budaya yang bertahan hingga saat ini.