RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Prabu Surawisesa, yang memerintah Kerajaan Pajajaran dari tahun 1521 hingga 1535 Masehi, merupakan salah satu raja besar dalam sejarah Jawa Barat.
Sebagai anak tertua dari pasangan Prabu Siliwangi dan Mayang Sunda, Prabu Surawisesa memiliki peran penting dalam meneruskan kejayaan kerajaan yang diwariskan oleh ayahnya.
Prabu Surawisesa lahir dari pernikahan Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja) dengan Mayang Sunda.
Selain Prabu Surawisesa, pasangan ini juga memiliki dua anak lainnya, yaitu Sang Surasowan dan Dewi Surawati.
BACA JUGA:Kisah Jayakatwang: Raja Kediri yang Mengakhiri Kerajaan Singasari
Sebelum menjadi raja utama Pajajaran, Prabu Surawisesa menjabat sebagai penguasa di Sunda Kalapa (sekarang Jakarta) dari tahun 1513 hingga 1521 Masehi.
Pengalaman ini memberikannya bekal penting dalam kepemimpinan sebelum akhirnya diangkat menjadi Raja Pajajaran setelah ayahnya wafat pada tahun 1521.
Menurut Carita Parahyangan, salah satu naskah penting yang menceritakan sejarah Kerajaan Sunda, Prabu Surawisesa menikah dengan seorang wanita bernama Kiranawati.
BACA JUGA:Super Air Jet Siap Melayani Rute Jakarta - Lubuklinggau di Bandara Silampari
BACA JUGA:Misteri Pelet Jaran Guyang: Kisah Legenda dari Cirebon hingga Kerajaan Gegelang
Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai beberapa anak, dua di antaranya yang tercatat dalam sejarah adalah Dewata Bhuana dan Dharma Bhuana.
- Dewata Bhuana: Anak pertama Prabu Surawisesa yang kelak meneruskan tahta sebagai Raja Pajajaran ketiga.
- Dharma Bhuana: Pangeran yang nantinya diangkat menjadi Raja bawahan Pajajaran di Srendet, menunjukkan bagaimana keturunan Prabu Surawisesa terus memainkan peran penting dalam pemerintahan kerajaan.
Keberlanjutan dinasti ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh keluarga Prabu Siliwangi dan Prabu Surawisesa dalam menjaga kestabilan Kerajaan Pajajaran.