Potret Lawas 1910: Kekuatan Magis Lompat Batu Suku Nias

Rabu 07-08-2024,15:49 WIB
Reporter : Andika
Editor : Andika

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Lompat batu, atau dalam bahasa Nias dikenal sebagai fahombo atau hombo batu, adalah salah satu olahraga tradisional yang berasal dari Suku Nias.

Olahraga ini bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi memiliki makna ritual pendewasaan yang mendalam bagi masyarakat Nias.

Berdasarkan Nomor Registrasi Warisan Budaya Takbenda Indonesia 202001091, lompat batu menjadi warisan budaya yang dilestarikan dan dijaga keberadaannya.

Pada awal abad ke-20, potret-potret lawas yang diambil pada tahun 1910 menunjukkan betapa sakralnya tradisi ini bagi Suku Nias.

BACA JUGA:Perang Paregreg: Pertarungan Sengit yang Mengguncang Majapahit

BACA JUGA:Kisah Tunggul Ametung: Tokoh Penting dalam Sejarah Awal Kerajaan Tumapel

Pada masa lampau, pemuda Nias akan mencoba untuk melompati batu setinggi lebih dari 2 meter.

Keberhasilan dalam melompati batu ini menandakan bahwa mereka telah mencapai status kedewasaan dan siap untuk bergabung sebagai prajurit untuk berperang dan menikah.

Sejak usia 10 tahun, anak lelaki di Pulau Nias mulai mempersiapkan diri untuk menjalani giliran "fahombo" mereka.

Ritual ini dianggap sangat serius dalam adat Nias.

Anak lelaki akan mengenakan busana pejuang Nias saat melompati batu, simbol bahwa mereka telah siap untuk memikul tanggung jawab sebagai lelaki dewasa.

BACA JUGA:Sejarah Raden Pabelan: Kisah Cinta yang Berujung Tragedi

BACA JUGA:Makam Pangeran Diponegoro: Objek Wisata Sejarah di Kota Makassar

Batu yang harus dilompati berbentuk seperti sebuah monumen piramida dengan permukaan atas datar.

Tingginya tidak kurang dari 2 meter, dengan lebar sekitar 1 meter, dan panjang 60 cm.

Kategori :