Setelah bertanya kepada pelayan dan patihnya, diketahui bahwa makanan tersebut tidak diberi terasi.
BACA JUGA:Menyusuri Wisata Vulkanik: Sensasi Petualangan di Dekat Gunung Berapi Aktif, Berani Coba?
BACA JUGA:Penjabat Gubernur Sumsel Bangkitkan Semangat Mahasiswa Baru UNSRI
Ketika Sang Raja menanyakan alasannya, patihnya menjawab bahwa Cirebon telah menghentikan pengiriman upeti terasi.
Hal ini dikarenakan Cirebon telah menyatakan kemerdekaannya.
Peristiwa ini kemudian menjadi tanda bahwa kemerdekaan Cirebon dimulai dari dihentikannya pengiriman upeti terasi, petis, dan garam.
Peristiwa bersejarah ini terjadi pada tahun 1482.
Melalui cerita ini, terasi tidak hanya menjadi bumbu masakan, tetapi juga simbol kemerdekaan dan kemandirian Cirebon dari Kerajaan Pajajaran.
BACA JUGA:Penjabat Gubernur Sumsel Bangkitkan Semangat Mahasiswa Baru UNSRI
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Apresiasi Seleksi Anggota Komisi Informasi Sumsel Periode 2024-2028
Ki Danusela dan Nyi Arumsari telah memberikan warisan yang tak ternilai bagi masyarakat Cirebon dan sekitarnya.