Mengetahui hal ini, Aji Saka sangat berduka.
Untuk mengenang kesetiaan kedua abdinya, ia menciptakan aksara Jawa atau dhentawyanjana, yang mengisahkan pertarungan antara dua abdinya yang setia dan sakti.
BACA JUGA:Legenda Naga Raksasa di Gunung Kerinci: Mitos yang Melegenda
Aksara tersebut juga dikenal dengan istilah carakan. (***)