Mereka menikmati perhatian dan interaksi sosial yang dihasilkan dari update status tersebut.
BACA JUGA:Mengulik kisah Ratu Shima dan Kerajaan Kalingga: Simbol Keadilan dan Ketegasan
7. Self-Branding dan Pencitraan.
Ada juga yang menggunakan status WhatsApp sebagai alat untuk self-branding atau pencitraan.
Mereka mungkin membagikan hal-hal yang dapat meningkatkan citra diri mereka di mata orang lain, seperti pencapaian, pandangan hidup, atau kegiatan yang positif.
Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kesadaran tinggi akan citra diri dan bagaimana mereka ingin dilihat oleh orang lain.
Memperbarui status WhatsApp mungkin tampak sebagai aktivitas sederhana, namun dari sudut pandang psikologi, hal ini bisa mencerminkan berbagai aspek kepribadian seseorang.
BACA JUGA:Lofoten: Surga Tersembunyi di Lingkar Arktik Norwegia
Baik itu ekspresif, mencari validasi sosial, atau bahkan tanda kesepian, kebiasaan ini bisa memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana seseorang berinteraksi dengan dunia sekitarnya.
Memahami ciri-ciri ini dapat membantu kita lebih mengerti diri sendiri dan orang lain dalam konteks sosial yang semakin terhubung secara digital. (*)