Ada juga versi yang mengaitkannya dengan kata Dahpunta, yang dalam logat setempat menjadi Dempu, dengan makna yang diempukan atau dituakan.
Perubahan dari Dempu menjadi Dempo diyakini terjadi saat penjajah Belanda memasuki Tanah Besemah.
Orang Belanda kesulitan menyebut nama Dempu, dan akhirnya, nama Dempo lebih mudah diucapkan.
BACA JUGA:Foto-foto Terbaru, Jejak Masyarakat Saranjana
Masyarakat setempat pun ikut-ikutan menggunakan nama Dempo, dan nama aslinya, Dempu, terkikis dari penggunaan sehari-hari.
Kisah ini menciptakan aura misteri di sekitar Gunung Dempo, di mana mitos, sejarah, dan kutukan menjadi bagian tak terpisahkan dari pesona gunung tersebut. (*)