Heboh di Tanjungpinang! Mengapa Semua Orang Lempar Emas ke Pulau Paku?

Sabtu 20-01-2024,22:03 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

Pohon ini juga memiliki bunga yang harum dan berwarna putih atau merah muda, yang dapat menarik perhatian pengunjung.

BACA JUGA:Jangan Sampai Dilanggar! Ini Dia 3 Mitos Saat Malam Hari di Bangka Belitung yang Harus Kamu Ketahui!

BACA JUGA:Jangan Pernah Menolak Tawaran Makanan di Bangka Belitung, Tidak Sopan dan Menimbulkan Kesialan

Tradisi Melempar Emas ke Pulau Paku

Selain mitos tentang pohon tersebut, Pulau Paku juga dikenal dengan tradisi unik terkait para perantau yang sukses menetap lama di Kota Tanjungpinang. 

Menurut cerita turun-temurun, jika seseorang yang telah meraih kesuksesan di Tanjungpinang ingin pulang ke kampung halamannya, ia diharapkan untuk melemparkan sedikit emas ke Pulau Paku.

Tradisi ini dianggap sebagai wujud ucapan terima kasih atas kehidupan baik yang telah diperolehnya selama menetap di Kota Tanjungpinang. 

BACA JUGA:Jika Berkunjung ke Babel Jangan Coba-Coba Menepuk Air di Kolong, Ini Alasannya!

BACA JUGA:Misteri dan Mitos Gunung Rinjani: Keajaiban yang Memikat di Setiap Puncak

Tindakan melemparkan emas ke Pulau Paku dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada tempat yang telah menjadi saksi perjuangan dan pencapaian hidupnya.

Emas yang dilemparkan ke Pulau Paku tidak harus berupa perhiasan atau uang, tetapi bisa juga berupa benda-benda kecil yang mengandung emas, seperti jarum, kancing, atau gigi palsu. 

Emas yang dilemparkan ke Pulau Paku diyakini akan memberikan berkah dan keberuntungan bagi orang yang melemparkannya, serta bagi masyarakat Pulau Paku.

Mengamati mitos dan tradisi ini, terlihat jelas bagaimana Pulau Paku tidak hanya dianggap sebagai tempat fisik, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam bagi masyarakat Tanjungpinang. 

BACA JUGA:Wah! Jangan Coba-coba Menunjuk Kuburan dan Bulan di Bangka Belitung, Ini Akibatnya!

BACA JUGA:Inilah 8 Mitos di Kepulauan Bangka Belitung, Diantaranya Ada Tarsius Sakti dan Antu Bubu, Apa Itu?

Kepercayaan ini mencerminkan hubungan erat antara manusia dan alam, di mana kesejahteraan ekonomi dihubungkan dengan keseimbangan ekosistem yang diwakili oleh pohon di Pulau Paku.

Kategori :