Pecinta Petualang Wajib Tahu! Ini Sejarah Mistis Makam di Puncak Gunung Lawu

Kamis 11-01-2024,14:19 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

Para pendaki harus membawa tenda, sleeping bag, kompor, makanan, minuman, obat-obatan, pakaian hangat, senter, dan peralatan lain yang diperlukan. 

BACA JUGA:Bikin Merinding, 4 Cerita Mistis di Tengah Masyarakat Minangkabau, Ada Hantu Blau dan Praktik Ilmu Hitam!

BACA JUGA:Cinta Abadi di Tengah Mistis: Kisah Cintanya Orang Bunian di Jawa Barat, Begini Ceritanya.!

Selain itu, para pendaki juga harus membawa barang-barang yang berkaitan dengan tujuan spiritual mereka, seperti sajadah, sarung, tasbih, dupa, kembang, air suci, dan lain-lain.

3  Etika dan kesopanan

Mendaki Gunung Lawu juga membutuhkan etika dan kesopanan yang baik, karena para pendaki akan berada di sekitar makam-makam yang memiliki nilai budaya dan sejarah yang tinggi. 

Para pendaki harus menjaga kebersihan, tidak merusak atau mengambil sesuatu dari makam, serta menghormati perasaan dan keyakinan masyarakat setempat. 

BACA JUGA:7 Misteri di Indonesia: Dari Suku Lingon hingga Kapal Hantu SS Ourang Medan

BACA JUGA:Ringkasan Cerita Saudagar Batu Kuwung Padarincang, Kisah Keajaiban Saudagar Kikir Berubah Menjadi Darmawan

Para pendaki juga harus berhati-hati saat berinteraksi dengan alam gaib yang ada di sekitar makam, dan tidak melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan atau kemarahan dari roh-roh yang bersemayam di sana.

Menghormati Warisan Budaya dan Sejarah

Mengunjungi Gunung Lawu dengan tujuan mengunjungi makam-makam adalah kesempatan untuk menghormati warisan budaya dan sejarah yang ada. 

Para pendaki diharapkan untuk menjaga etika dan kesopanan saat berada di sekitar makam-makam, seperti menjaga kebersihan, tidak merusak atau mengeluarkan kata-kata kotor. (*)

Kategori :