Risiko, Faktor Risiko dan Tips Mencegah Bahaya Transaksi Digital

Senin 11-12-2023,08:47 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

Anda juga perlu menghindari mengunduh, membuka, atau menjalankan file, program, atau aplikasi yang tidak diketahui asal-usulnya atau yang mencurigakan. Selain itu, Anda perlu memperbarui secara berkala sistem operasi, browser, atau aplikasi yang Anda gunakan agar tidak rentan terhadap serangan malware atau virus.

Faktor Risiko Utama Transaksi Digital

BACA JUGA:Aturan Terbaru OJK, Bank Wajib Mematuhi Ketentuan dalam Pergantian Dirut

Berikut adalah empat faktor risiko utama yang dapat mempengaruhi atau memicu terjadinya risiko transaksi digital:

1. Keamanan Informasi

Keamanan informasi adalah faktor risiko utama dalam transaksi digital. Keamanan informasi mencakup perlindungan terhadap kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi yang terlibat dalam transaksi digital. 

Kerahasiaan berarti informasi hanya dapat diakses oleh pihak yang berhak. Integritas berarti informasi tidak dapat diubah, dimodifikasi, atau dihapus tanpa sepengetahuan atau persetujuan pihak yang berhak. Ketersediaan berarti informasi dapat diakses kapan saja dan di mana saja oleh pihak yang berhak.

BACA JUGA:Lima Cara Menghadapi 'Debt Collector' Pinjol yang Perlu Dilakukan

Risiko keamanan informasi dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti kelemahan sistem, kesalahan manusia, serangan siber, atau bencana alam. Risiko keamanan informasi dapat mengakibatkan kerugian finansial, reputasi, atau kepercayaan bagi pihak yang terlibat dalam transaksi digital. 

Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk meningkatkan keamanan informasi dengan menggunakan teknologi, metode, atau praktik yang sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku.

2. Tidak Patuh terhadap Regulasi

Tidak patuh terhadap regulasi adalah faktor risiko utama selanjutnya dalam transaksi digital. Regulasi adalah aturan, ketentuan, atau pedoman yang dibuat oleh pemerintah atau otoritas yang berwenang untuk mengatur, mengawasi, atau mengendalikan transaksi digital. 

BACA JUGA:Teror Debt Collector Pinjaman Online yang Sering Meneror, Bagaimana Mengatasinya?

Regulasi bertujuan untuk melindungi kepentingan, hak, dan kewajiban pihak yang terlibat dalam transaksi digital, serta untuk mencegah atau menangani pelanggaran, penipuan, atau kejahatan yang terkait dengan transaksi digital.

Tidak patuh terhadap regulasi dapat disebabkan oleh ketidaktahuan, kelalaian, atau kesengajaan pihak yang terlibat dalam transaksi digital. Tidak patuh terhadap regulasi dapat mengakibatkan konsekuensi serius, seperti denda, sanksi, atau hukuman bagi pihak yang melanggar. 

Oleh karena itu, perlu ada kesadaran dan kewaspadaan untuk mematuhi regulasi yang berlaku dengan mempelajari, memahami, dan mengikuti aturan, ketentuan, atau pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah atau otoritas yang berwenang.

Kategori :