Hooliganisme dalam Sejarah Sepakbola: Kasus-Kasus yang Meninggalkan Jejak Kontroversial

Jumat 10-11-2023,11:16 WIB
Reporter : M Farrel
Editor : M Farrel

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Hooliganisme, fenomena yang melibatkan perilaku destruktif dan kekerasan di kalangan suporter sepakbola, telah menimbulkan kontroversi dan tantangan bagi keamanan di berbagai negara.

Beberapa kasus hooliganisme yang terkenal menyiratkan cerita-cerita yang mencengangkan, memperkuat urgensi penanganan masalah ini dalam dunia sepakbola.

1. Tragedi Heysel 1985

Salah satu kasus paling tragis terjadi di Stadion Heysel, Brussels, pada final Piala Champions UEFA 1985.

Pertemuan antara Liverpool dan Juventus menjadi bencana ketika bentrokan antara suporter mengakibatkan tewasnya 39 orang dan ratusan lainnya terluka. 

BACA JUGA:Perbedaan Antara Hooligans dan Ultras dalam Kultur Suporter Sepakbola

Kejadian ini mengakibatkan larangan sementara bagi klub-klub Inggris untuk berpartisipasi dalam kompetisi Eropa.

2. Kerusuhan Marseille 1993

Pertandingan antara Olympique Marseille dan AC Milan dalam final Liga Champions UEFA 1993 di Stadion Olimpiade Munich disoroti oleh kerusuhan yang melibatkan suporter Marseille.

Hooligans melemparkan petasan dan objek tajam ke lapangan, menyebabkan pertandingan terhenti selama beberapa menit.

Insiden ini memicu pemberlakuan sanksi terhadap klub Marseille.

BACA JUGA:Hooliganisme dalam Sepakbola, Kefanatikan yang Justru Bawa Masalah

3. Krisis Hooliganisme di Inggris pada 1980-an

Inggris mengalami gelombang hooliganisme yang signifikan pada tahun 1980-an.

Pertemuan antara suporter rival sering berujung pada kekerasan, dan stadion menjadi medan pertempuran.

Kategori :