Sultan Mehmed II, Penakluk Konstantinopel dan Pemimpin Besar Kekaisaran Ottoman

Jumat 03-11-2023,20:45 WIB
Reporter : M Farrel
Editor : M Farrel

Ini adalah kemenangan yang sangat bersejarah dan penting dalam sejarah dunia.

BACA JUGA:Salahuddin Al Ayyubi: Pemimpin Agung yang Mengukir Sejarah Islam

Konstantinopel, yang saat itu dikuasai oleh Kekaisaran Romawi Timur, telah menjadi target selama berabad-abad.

Sultan Mehmed II memimpin serangan besar-besaran terhadap kota ini dan, setelah beberapa bulan pengepungan, berhasil menaklukkan Konstantinopel pada tanggal 29 Mei 1453.

Penaklukan ini memiliki dampak besar dalam sejarah, karena menandai akhir dari Kekaisaran Romawi Timur dan awal Kekaisaran Ottoman yang meluas.

Mehmed II mendapatkan gelar "Al-Fatih" yang berarti "Penakluk" sebagai penghargaan atas keberhasilannya ini.

BACA JUGA:Marie Curie, Wanita Pertama Pemenang Nobel, Penemu Radium dan Meninggal Karena Penemuanya Sendiri

Konstantinopel kemudian diberi nama Istanbul, yang menjadi ibu kota Kekaisaran Ottoman.

Pemimpin Besar

Selain sebagai penakluk yang ulung, Sultan Muhammad Al-Fatih juga dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana.

Ia menerapkan kebijakan-kebijakan modern dalam pemerintahannya, termasuk reformasi administrasi, perbaikan infrastruktur, dan promosi perdagangan.

Ia juga mendorong perkembangan seni, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan, membuat Istanbul menjadi pusat kehidupan intelektual dan budaya yang makmur.

BACA JUGA:Kontroversi Terkait Tawaran 12 Triliun Plus Separuh Saham Riset Gunung Padang

Selama masa pemerintahannya, Mehmed II mendirikan sekolah-sekolah dan mendukung para sarjana, seniman, dan ilmuwan.

Salah satu karya yang paling terkenal adalah "Majalah Bujukan" (Al-Tuhfah al-Shahiyyah), yang merupakan ensiklopedia pertama dalam bahasa Turki Utsmani.

Ia juga mendirikan perpustakaan besar dan bekerja sama dengan para ilmuwan untuk menerjemahkan karya-karya klasik Yunani dan Romawi ke dalam bahasa Turki.

Kategori :