RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Salahuddin Al Ayyubi adalah sosok di balik kesuksesan tentara Islam dalam merebut kembali Baitul Maqdis dari tangan tentara Kristen selama Perang Salib.
Namun, keberhasilan ini tidak membuatnya lupa akan prinsip-prinsip keadilan dan pelayanan kepada umatnya.
Salahuddin Al Ayyubi meninggal pada tanggal 4 Maret 1193 di Damaskus.
Meskipun dikenal sebagai seorang pahlawan, dalam akhir hidupnya, ia hidup dengan sederhana.
BACA JUGA:Raja Yeonsangun, Eksekusi Pejabat Kerajaan Untuk Kembalikan Kehormatan Ibunya
Pada saat kematiannya, Salahuddin Al Ayyubi hanya memiliki selembar kain kafan yang lusuh dan uang senilai 66 dirham.
Terlepas dari sederhananya kehidupan pribadinya, Salahuddin Al Ayyubi tetap menjadi sosok yang sangat berpengaruh dalam sejarah Islam.
Kehidupan Awal
Salahuddin Al Ayyubi dilahirkan pada tahun 1137 M di benteng Tikrit, sebuah kota yang terletak di tepi sungai Tigris, sekitar 140 km di barat laut Baghdad.
Nama asli Salahuddin Al Ayyubi adalah Abul Muzhaffar Yusuf bin Najmuddin Ayyub. Ayahnya, Ayyub Najmuddin, adalah seorang pemimpin atau penguasa di benteng Tikrit.
BACA JUGA:Rugi Di buang Simak Berikut Manfaat Minyak Jelantah Sisa Goreng, Bukan Sekadar Limbah
Saat Salahuddin Al Ayyubi lahir, Baitul Maqdis masih dikuasai oleh pasukan Salib setelah mereka menaklukkan kota tersebut dalam Perang Salib pertama.
Masa kecil Salahuddin Al Ayyubi dihabiskan di Balbek pada tahun 534 H / 140 M.
Seperti kebanyakan anak di kota tersebut, ia menghadiri tempat-tempat kajian untuk belajar membaca, menulis, dan menghafal Al-Quran.
Pada usia 14 tahun, ia melanjutkan pendidikannya di Damaskus, fokus pada studi teologi Sunni.