Ia juga memberikan penghargaan kepada Adipati Surti atas jasa-jasanya.
Janji yang Terpenuhi
Meskipun sudah mendapatkan penghargaan dari Pangeran Kartasura, Adipati Surti tidak meninggalkan janjinya pada Suryawati.
Ia merasa terikat oleh cincin yang diberikan Suryawati sebagai tanda cinta dan kesetiaannya.
BACA JUGA:Legenda Telaga Warna, Kehancuran Kerajaan Kutatanggeuhan di Jawa Barat
Ia juga merindukan Suryawati yang telah memberinya bunga karang yang menyelamatkan permaisuri.
Adipati Surti pun memutuskan untuk kembali ke Karang Bolong bersama dua pengiringnya.
Ia meminta izin kepada Pangeran Kartasura dengan alasan ingin berziarah ke makam leluhurnya.
Pangeran Kartasura mengizinkan Adipati Surti pergi, meskipun merasa kehilangan salah satu pejabatnya yang terbaik.
BACA JUGA:Legenda Pemandian Sembilan Bidadari di Airmadidi | Cerita Rakyat Kabupaten Minahasa Utara
Adipati Surti tiba di Karang Bolong dan disambut dengan hangat oleh Suryawati.
Mereka pun menjalani hidup bahagia di sana, tanpa diketahui oleh siapa pun.
Mereka mendapatkan penghasilan tinggi dari hasil sarang burung walet yang semakin lama semakin dicari orang.
Kisah ini mengajarkan tentang kesetiaan pada janji dan keberanian menghadapi tantangan demi menyelamatkan orang yang kita cintai.
BACA JUGA:Misteri dan Legenda di Kalimantan Selatan, 7 Kisah yang Menghidupkan Warisan Budaya
Kisah ini juga menunjukkan bahwa cinta dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, bahkan di antara dua dunia yang berbeda. (*)