Mereka menjadi khawatir dan bersedih melihat keadaan Pangeran dan permaisuri.
Mereka juga merasa tidak aman dan tidak sejahtera, karena pemerintahan menjadi kacau dan tidak teratur.
Banyak masalah yang muncul, seperti kemiskinan, kelaparan, penyakit, bencana, dan pemberontakan.
Petunjuk dari Suara Gaib
BACA JUGA:Misteri Warik di Pulau Kambang Barito Kuala, Keajaiban Alami dan Sejarah yang Menyertainya
Suatu hari, penasehat istana mendatangi Pangeran dan memberikan saran.
Ia mengatakan bahwa Pangeran harus mencari tempat yang sepi dan tenang untuk berdoa dan memohon bantuan kepada Sang Maha Agung.
Ia berharap bahwa dengan cara ini, Pangeran akan mendapatkan petunjuk atau keajaiban yang dapat menyembuhkan permaisuri.
Pangeran pun menuruti saran penasehatnya.
BACA JUGA:Kisah Si Kabayan, Pembelajaran dan Kesetiaan dalam Cerita Rakyat Sunda
Ia memilih tempat yang jauh dari keramaian dan hiruk-pikuk istana.
Ia melakukan tapa brata, yaitu berpuasa dan bermeditasi tanpa henti.
Ia memohon dengan tulus kepada Sang Maha Agung agar memberikan kesembuhan kepada permaisuri.
Setelah beberapa hari melakukan tapa brata, Pangeran mendengar suara gaib yang memberikan petunjuk.
BACA JUGA:Dongeng Asal Mula Kerajaan Pakuan Pajajaran, Kisah Ayam Ciung Wanaran Taklulkan Raja Galuh
Suara itu berkata bahwa ada satu obat yang dapat menyembuhkan permaisuri, yaitu bunga karang dari Pantai Selatan.