Sidi Mantra berhasil mendapatkan emas, intan, dan permata dari Naga Besukih dengan cara hormat dan sopan.
Dia memberikan semua harta itu kepada Manik Angkeran dengan harapan dia akan berubah.
Namun, Manik Angkeran tidak mengindahkan nasihat ayahnya.
Dia kembali berjudi dan kalah lagi.
BACA JUGA:Gunung Padang: Harta Nasional yang Memikat dalam Arkeologi dan Geologi
Dia pun mencuri genta ayahnya dan pergi ke Gunung Agung untuk meminta harta lagi dari Naga Besukih.
Kali ini, dia tidak membaca mantra seperti ayahnya, melainkan hanya membunyikan genta.
Naga Besukih muncul dengan marah dan mengetahui bahwa dia adalah anak dari Sidi Mantra.
Naga Besukih memberikan harta kepada Manik Angkeran dengan syarat dia harus berhenti berjudi dan ingat akan hukum karma.
BACA JUGA:Ilmuwan Mendesak WHO Untuk Mendeklarasikan Kondisi Darurat Kesehatan Global
Manik Angkeran tidak menghiraukan perkataan Naga Besukih.
Dia malah berniat jahat untuk mendapatkan harta lebih banyak lagi.
Dia memotong ekor Naga Besukih ketika Naga itu berputar kembali ke sarangnya.
Manik Angkeran lari secepat mungkin dengan membawa ekor Naga itu.
BACA JUGA:Pesawat Antariksa yang Berjarak Miliaran Kilometer dari Bumi Menerima Layanan dari Jarak Jauh
Namun, Naga Besukih mengejarnya dengan kesaktiannya.